Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pulau Jawa, Sejarah, Kondisi Geografis, dan Suku

Kompas.com - 14/05/2022, 19:33 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pulau Jawa merupakan pulau besar dan terkenal dengan kepadatan penduduknya.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Pulau Jawa sekitar 56,10 dari total penduduk Indonesia.

Wilayah Pulau Jawa terbentang dari ujung barat di Provinsi Banten hingga ujung timur yang terdapat di Provinsi Jawa Timur.

Sebelum adanya pemindahan ibu kota negara, ibu kota negara terletak di Pulau Jawa, yaitu Provinsi DKI Jakarta.

Sejarah Pulau Jawa

Sejarah Terbentuknya Pulau Jawa

Dikutip dari Kompas.com (04/04/2021) menurut Hubert Forester dalam buku Ribuan Gunung, Ribuan Alat Bantu: Prasejarah Song Keplek, Gunung Sewu, Jawa Timur (1998), Pulau Jawa mulai terbentuk pada periode Oligosen dan Miosen.

Oligosen menunjuk pada skala waktu geologi sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Sedangkan, Miosen menunjuk pada skala waktu geologi sekitar 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu.

Para ahli mengatakan bahwa Pulau Jawa terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik tektonik secara bertahap dari tahun ke tahun.

Baca juga: Kisah Terbentuknya Pulau Jawa

Kerajaan di Pulau Jawa

Beberapa kerajaan berdiri di Pulau Jawa sebagai bagian sejarah. Berikut ini beberapa kerajaan di Pulau Jawa.

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataran Kuno yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke 8, lalu kerajaan pindah ke Jawa Timur pada abad ke 10.

Kerajaan Islam di Pulau Jawa

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1475. Kerajaan berpusat di pesisir utara Jawa Tengah.

Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada 1582 dengan pusat kerajaan di Kotagede, Yogyakarta.

Kerajaan Banten

Baca juga: Kerajaan Islam di Jawa

Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati atau Fatahillah sekitar tahun 1526. Kerajaan berada di pusat pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa

Masa Hindia Belanda

Pada sekitar abad ke 16, Belanda datang ke Indonesia dengan misi perdagangan. Kemudian misi tersebut berubah, Belanda melalui VOC ingin menguasai politik ekonomi sekitar abad ke 18.

Kondisi Geografis Pulau Jawa

Luas Pulau Jawa sekitar 126.700 km persegi yang terbagi dalam enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Banten.

Pulau Jawa berbatasan dengan sejumlah lautan. Adapun, batas laut Pulau Jawa, yaitu sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda, dan sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali.

Pulau Jawa terletak di antara 7°50′10″ - 7°56′41″ Lintang Selatan (LS) dan 113°48′10″ - 113°48′26″ Bujur Timur (BT).

Suku di Pulau Jawa

Pulau Jawa memiliki beragam suku yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Suku-suku di Pulau Jawa, yaitu:

1. Suku Jawa

Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Suku Jawa di Pulau Jawa tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Suku Jawa juga ditemukan di Amerika Selatan, yaitu di Suriname. Mereka dikenal dengan suku Jawa Suriname, yaitu orang-orang Jawa yang dibuang pada masa penjajahan Belanda.

2. Suku Sunda

Suku Sunda merupakan suku bangsa kedua terbesar di Pulau Jawa. Suku Sunda bersal dari bagian barat Pulau Jawa yang dikenal dengan istilah Tatar Pasundan. wilayah ini terdiri dari Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Dalam komunikasi harian, Suku Sunda yang disebut Urang Sunda menggunakan Bahasa Sunda.

3. Suku Betawi

Baca juga: Selain Jawa dan Sunda, Ini Daftar Suku di Pulau Jawa

Umumnya, Suku Betawi tinggal di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Dulunya, mereka adalah penduduk Batavia pada masa penjajahan Belanda.

4. Suku Osing

Suku Osing merupakan sub-suku Jawa yang merupakan penduduk di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Suku Osing juga dikenal dengan Laros (Lare Osing) atau Wong Blambangan.

Dalam komunikasi sehari-hari, Suku Osing menggunakan bahasa campuran Bahasa Bali dan Bahasa Jawa Kuno.

5. Suku Tengger

Suku Tengger merupakan suku sub-suku Jawa yang mendiami daerah Pegunungan Tengger, yaitu kawasan Bromo dan Semeru, Jawa Timur.

6. Suku Baduy

Suku Baduy adalah sub-suku Sunda. Suku ini banyak terdapat di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Kata Baduy merupakan penyebutan orang luar kepada kelompok ini. Sedangkan, orang Baduy lebih senang menyebut diri mereka Urang Kanekes, sesuai nama wilayah. (Editor: Serafica Gischa, Nibras Nada Nailufar, William Ciputra )

Sumber:
Kompas.com
jatengprov.go.id
Peta Jawa
bobo.grid.id

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com