"Tau-tau dia DU, muncul di Polresta. Terus dia cerita kalau pada tanggal 23 April 2022, pergi ke Yogyakarta. Terus tanggal 24 April 2022 dia ke Bali. Kok malah piknik-piknik, healing-healing kita-kita yang dak dik dus ser," jelasnya.
"Padahal, pagi sebelum pergi, dia minta transferan lelang Rp 4 juta ke korban lain. Mungkin itu buat biaya healing-healingan itu," lanjutnya.
Lalu pada Selasa (10/5/2022) ini, Retno berserta puluhan mengaku korban lainnya kembali mendatangi Polresta Solo untuk meminta kembali atas kejelasan kasusnya, setelah melakukan laporan pada 27 April 2022, dengan nomor laporan, STBP/301/IV/2022/Reskrim.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Solo, Kompol Djohan Andika mengatakan saat ini laporan tersebut dalam tahap penyelidikan.
"Sudah ada laporan terkiat korban arisan dan lelang online. Saat ini, kami akan berfokus pada jumlah korban. Sehingga, tadi kami minta kepada perwakilan korban untuk mendata biodata, nomor handphone, sekaligus bukti transfer," kata Djohan.
Saat ini, kasus tersebut dalam penyelidikan dan pengumpulan bukti.
"Jika sudah ditemukan unsur pindanannya. Maka, akan segera kami tindak secara hukum terhadap terlapor. Saat ini, belum ditentukan tersangka," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.