Ayah Dimas, Purwito bercerita selama sebulan dirawat, Dimas sudah dua kali menjalani operasi untuk menambal kulit yang mengalami luka bakar.
"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari Selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata dia.
Ia mengatakan pasca-operasi, Dimas dalam kondisi sadar dan mulai berkomunikasi dengan lancar. Namun ia masih terbaring di tempat tidur dan tak bisa bergerak.
"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.
Baca juga: Pria di Kudus Diduga Bakar Hidup-hidup Keluarganya, Istri Luka Bakar dan Bayinya Tewas
Ia mengatakan setelah dirujuk dan diobservasi, luka bakar Dimas mencapai 32,5 persen.
Untuk menyembuhkan luka tersebut, pihak keluarga mengeluarkan biaya yang cukup besar antara Rp 100 juta hingga Rp 180 juta.
"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap dia.
Sehari-hari Purwito menjaga warung dan sejak anaknya sakit, ia rela meninggalkan warung selama satu bulan terakhir untuk menjaga anaknya di RS Sardjito.
Baca juga: Suami yang Bakar Istrinya Hidup-hidup di Kota Batu Dituntut 8 Tahun Penjara
Sebulan setelah kejadia, pelaku berhasil ditangkap pada Minggu (24/4/2022). Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DI Yogyakarta, Irjen Pol Asep Suhendar.
Namun, Suhendar belum bisa menjelaskan secara detil berapa jumlah pelaku yang ditangkap dan ada berapa pelaku yang terlibat saat membakar Dimas.
"Sudah ditangkap kemarin, data lengkapnya saya belum dapat hanya laporan singkat tadi pagi," Kata Suhendar setelah rapat koordinasi persiapan Hari Raya Idul Fitri Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).
Ia menambahkan pelaku sempat melarikan diri sebelum diamankan oleh jajaran Kepolisian.
Baca juga: Kisah Tragis Seorang Istri di Palembang, Dibakar Suami Hidup-hidup Saat Sedang Shalat Magrib
"Ya pelaku takut sempat melarikan diri," imbuh dia.
Suhendar mengatakan modus dengan cara membakar secara langsung sangat jarang ditemui.
"Kejadian jarang terjadi, modus operandinya saya kira gak pernah terjadi. Bawa bensin terus dibakar," jelas Suhendar.
Ia berharap dalam beberapa hari ini seluruh pelaku dapat diamankan seluruhnya.
"Semoga dalam beberapa hari dapat ditangkap tim kita sudah siap," pungkas dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.