Salin Artikel

Cerita Dimas, Disiram Bensin dan Dibakar Hidup-hidup oleh Temannya gara-gara Jual Beli Knalpot dan Ikan

Dimas adalah mahasiswa yang tercatat sebagai warga Megangsan, Kota Yogyakarta. Peristiwa tersebut terjadi di rumah Dimas pada Rabu (23/3/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIb

Kejadian yang dialami Dimas viral setelah diunggah di media sosial Twitter pada Jumat (24/4/2022).

Ayah Dimas, Purwito bercerita pada Ranu malam, Dimas sedang berada di rumah bersama seorang rekannya.

Tak lama kemudian tiga rekannya yakni JI, AL,dan ZI datang ke rumah Dimas untuk bermain. Di tengah perbincangan, AL membahas jual beli knalpot dan ikan,

Menurut Purwito, AL ingin membeli knalpot yang dijual oleh Dimas serta yang meminta ikan harga tinggi yang dijual secara cuma-cuma.

Dimas pun memberikan harga knalpot seperti yang diinginkan oleh AL. Namun untuk ikan, Dimas menyarankan ikan yang lain karena jenis ikan yang diminta AL sudah dibeli orang lain.

AL dan ZI menerima hal tersebut, lalu mereka berdua memilik ikan lainnya.

Namun tidak untuk JA. Ia tak terima dan terlihat emosi. Saat Dimas sedang berbicara dengan temannya yang lain, JA tiba-tiba menyiramkan bensin ke arah pemuda 22 tahun itu.

Ia kemudian menyulut api hingga membakar tubuh Dimas.

"Saat anak saya berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya, JA, AL dan ZA melarikan diri. Sementara satu temannya yang lain dan datang terpisah, menolong dengan membukakan pintu, dan mengarahkannya ke kamar mandi," kata Purwito.

"Itu kisah sesuai penuturan anak saya, begitu," tambah dia.

Sementara itu ibu Dimas, Haniyati bercerita saat kejadian ia sedan berada di luar rumah.

"Saya mau pulang ke rumah lalu dicegat temannya yang namanya Febriansyah. Mengabarkan kalau Dimas dibakar," kata Haniyati ditemui di rumahnya di Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).

Ia bercerita saat menemui ketiga orang itu di luar rumah, secara mendadak Dimas disiram dengan bahan bakar minyak kemudian dibakar.

"Tahu-tahu Dimas kok dibakar. Katanya pemicunya itu knalpot, jual beli knalpot," kata Haniyati.

"Disiram pakai botol bensin lalu disulut korek, pas kejadian Dimas sadar sempat ke kamar mandi guyur pakai air," sambungnya.

Dimas sempat mengejar pelaku, tapi mereka berhasil melarikan diri.

Dimas kemudian dibawa ke RSU Pratama Kota Yogyakarta. Namun karena lukanya mencapai 80 persen, ia dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

Sementara ayah Dimas langsung membuat laporan ke Polsek Mergangsan. Namun sebulan berlalu, Haniyati belum mendengar pembakar anaknya tertangkap.

Namun ia mendapatkan kabar jika salah satu pelakunya adalah teman mahasiswa Dimas.

"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari Selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata dia.

Ia mengatakan pasca-operasi, Dimas dalam kondisi sadar dan mulai berkomunikasi dengan lancar. Namun ia masih terbaring di tempat tidur dan tak bisa bergerak.

"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.

Ia mengatakan setelah dirujuk dan diobservasi, luka bakar Dimas mencapai 32,5 persen.

Untuk menyembuhkan luka tersebut, pihak keluarga mengeluarkan biaya yang cukup besar antara Rp 100 juta hingga Rp 180 juta.

"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap dia.

Sehari-hari Purwito menjaga warung dan sejak anaknya sakit, ia rela meninggalkan warung selama satu bulan terakhir untuk menjaga anaknya di RS Sardjito.

Pelaku ditangkap

Sebulan setelah kejadia, pelaku berhasil ditangkap pada Minggu (24/4/2022). Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DI Yogyakarta, Irjen Pol Asep Suhendar.

Namun, Suhendar belum bisa menjelaskan secara detil berapa jumlah pelaku yang ditangkap dan ada berapa pelaku yang terlibat saat membakar Dimas.

"Sudah ditangkap kemarin, data lengkapnya saya belum dapat hanya laporan singkat tadi pagi," Kata Suhendar setelah rapat koordinasi persiapan Hari Raya Idul Fitri Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2022).

Ia menambahkan pelaku sempat melarikan diri sebelum diamankan oleh jajaran Kepolisian.

"Ya pelaku takut sempat melarikan diri," imbuh dia.

Suhendar mengatakan modus dengan cara membakar secara langsung sangat jarang ditemui.

"Kejadian jarang terjadi, modus operandinya saya kira gak pernah terjadi. Bawa bensin terus dibakar," jelas Suhendar.

Ia berharap dalam beberapa hari ini seluruh pelaku dapat diamankan seluruhnya.

"Semoga dalam beberapa hari dapat ditangkap tim kita sudah siap," pungkas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2022/04/26/115500278/cerita-dimas-disiram-bensin-dan-dibakar-hidup-hidup-oleh-temannya-gara-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke