KOMPAS.com - Tepat setahun lalu, kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak di Perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021
Setelah melakukan pencarian selama tiga hari atau 72 jam, kapal selam buatan Jerman 1978 itu dinyatakan tenggelam pada 24 April 2021.
Sebanyak 53 kru kapal dinyatakan gugur. Nanggala akhirnya tenggelam ‘on eternal patrol’ atau dalam patroli keabadian.
Peristiwa Nanggala berawal saat kapal serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 itu memulai latihan perang di Perairan Bali pada pukul 02.30 Wita.
Sekitar pukul 03.00 Wita, Nanggala dizinkan untuk menyelam di kedalaman 13 meter untuk persiapan latihan perang menembakkan torpedo.
Sebagai syarat prosedur latihan, sea rider penjejak yang di dalamnya terdapat Komando Pasukan Katak (Kopaska) telah bersiap mendampingi kapal selam.
Baca juga: Panglima TNI Serahkan 53 Rumah pada Ahli Waris Pahlawan KRI Nanggala-402
Jika torpedo meluncur, sea rider akan mengikuti.
Ketika itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.
Pukul 03.00 Wita, kru kapal meminta izin menyelam di kedalaman 13 meter untuk bersiap menembak torpedo. Namun, sekitar 16 menit kemudian kejanggalan terjadi.
Sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 yang perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.
Baca juga: Pemkot Surabaya Beri Bantuan Modal Usaha pada 11 Istri Patriot KRI Nanggala 402 yang Gugur
Kapal berjuluk monster laut itu seharusnya meminta otorisasi penembakan, tetapi saat dipanggil, tak ada respons apa pun.
Nanggala dinyatakan hilang kontak pada pukul 03.46 waktu setempat.
Pemerintah melalui TNI AL mengerahkan tiga KRI untuk mencari Nanggala yakni KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Diponegoro-365.
Lalu sekitar pukul 07.00 ditemukan tumpahan solar di lokasi penyelaman kapal Nanggala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.