Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Tenggelamnya KRI Nanggala di Perairan Bali

Kompas.com - 22/04/2022, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

 

Hanya bisa bertahan 72 jam dalam kondisi black out

Kala itu, Nanggala diduga berada di palung dengan kedalaman 700 meter di laut Bali. Padahal kapal tersebut kedalaman maksimal adalah 500 meter.

Piahk TNI AL juga mendeteksi adanya kemagnetan tinggi pada kedalaman antara 50 meter hingga 100 meter di salah satu titik pencarian Nanggala.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo kala itu menyebutkan jika cadangan oksigen Nanggala hanya bisa bertahan 72 jam dalam kondisi black out.

Sebelum 72 jam sejak dinyatakan hilang kontak, bantuan dari pihak luar negeri berdatangan untuk membantu Nanggala. Seperti dari China, Malaysia, Singapura, Australia dan Amerika Serikat.

Baca juga: Pemkot Surabaya Beri Bantuan Modal Usaha pada 11 Istri Patriot KRI Nanggala 402 yang Gugur

Namun setelah 72 jam pencarian, pada Sabtu, 24 April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan tengelam.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala," ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Beberapa barang yang ditemukan di Perairan Bali adalah pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin dan botol oranye pelumas periskop kapal selama.

Selaian itu ditemukan alat shallat milik ABK Nanggala serta spons untuk menahan panas.

"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Baca juga: Eks Komandan KRI Nanggala-402 Kenang Soliditas Dunia Bantu Cari Sang “Monster Bawah Laut”

Berada di kealaman 838 meter

Warga membawa bunga dan berdoa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali saat aksi simpatik di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). Aksi simpatik tersebut sebagai dukungan moril dan harapan agar seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 dapat segera dievakuasi. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.ANTARA FOTO/Maulana Surya Warga membawa bunga dan berdoa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali saat aksi simpatik di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). Aksi simpatik tersebut sebagai dukungan moril dan harapan agar seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 dapat segera dievakuasi. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Selama operasi pengangkatan KRI Nanggala-402, petugas gabungan melakukan penyelaman sebanyak 20 kali.

Penyelaman ini mengandung risiko besar mengingat bangkai kapal tenggelam di kedalaman 838 meter.

Namun, upaya tersebut tetap membuahkan hasil.

Upaya operasi pengangkatan itu berhasil mengidentifikasi sejumlah bagian kapal selam dan mengangkat puluhan benda.

Seluruh benda dari KRI Nanggala-402 yang ditemukan di dasar laut itu, termasuk dua sekoci (liferaft) yang masing-masing berbobot sekitar 700 kilogram, sudah diserahkan ke TNI AL.

Baca juga: Mengenang Kritisnya Komandan KRI Nanggala-402, Jangan Sekadar “Asal Bapak Senang

Misi ini juga berhasil mengangkat material-material penting.

Operasi pengangkatan didasari hasil citra temuan KRI Rigel-933 yang kemudian diobservasi kapal Singapura, MW Swift Rescue.

Dari 13 kali operasi bawah laut bersama pihak China, tim mendapatkan gambar dan video bagian kapal lebih lengkap.

Diketahui jika bagian KRI Nanggala-402 terbelah tiga. Yang sudah teridentifikasi dan diketahui posisinya adalah haluan (bow section), anjungan (sail section), dan buritan (stern section).

Namun, letak bagian-bagian kapal selam itu terpantau berjarak.

Baca juga: Serahkan 53 Rumah Ahli Waris Prajurit Nanggala-402, Panglima TNI: Semoga Bermanfaat

Monumen KRI Nanggala-402 yang berlokasi di sekitar Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur.Dispenal Monumen KRI Nanggala-402 yang berlokasi di sekitar Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur.
Haluan dan anjungan terpantau berjarak 107 meter, sedangkan buritan dan anjungan terpisah 36 meter.

Lokasi haluan kapal selam dan titik acuan perkiraan kedaruratan (datum) sekitar 47 meter.

Dasar perairan lokasi Nanggala digambarkan berlumpur dan sejumlah barang dan bagian kapal selam ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur.

Hasil observasi bawah laut juga menemukan adanya area yang belum teridentifikasi dan diperkirakan sebagai kawah (crater) di dasar perairan dengan diameter 36 meter dan kedalamannya diperkirakan 10-15 meter.

Baca juga: Petani yang Lecehkan Istri Awak KRI Nanggala-402 Dituntut 1 Tahun Penjara

Berakhirnya operasi ini menjadi puncak upaya seluruh petugas menyelamatkan sisa-sisa dari peristiwa KRI Nanggala-402.

Kini, bangkai KRI Nanggala-402 bersemayam dengan seluruh kru Hiu Kencana di samudera keabadian.

Untuk mengenang gugurnya 53 kru KRI Nanggala di Perairan Bali, TNI AL membangun monumen kapal selam di Koarmada II Surabaya.

Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono pada Kamis (3/5/2021).

Baca juga: Kenang Kru KRI Nanggala-402, KSAL Bangun Monumen Kapal Selam di Surabaya

Ukuran monumen dibangun sama persis dengan ukuran bentuk KRI Nanggala. Di dalamnya berisi berbagai kenangan dari Nanggala.

"Besarnya satu banding satu, di dalamnya berisi sejarah pembangunan dan juga para syuhada atau pahlawan yang gugur bersama KRI Nanggala 21 April lalu," kata dia, di Koarmada II Surabaya, Kamis.

Selain itu monumen tersebut dibangun untuk mengingat bahwa on eternal patrol masih ada dengan adanya monumen itu.

"Jadi, seperti mereka tetap beroperasi di laut tanpa batas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com