Untuk tanah napal putih, kata Selo, penanaman rumput vetiver dan untuk tanah merah kemiringan >1:2, dan juga pasangan batu untuk tanah napal hitam.
"Proteksi lereng harus dilakukan di proyek Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung untuk mencegah erosi yang akan mengganggu operasional jalan tol nantinya,” jelas Selo.
Dengan kondisi jenis tanah dan kontur yang ada, maka konstruksi pondasi jembatan menggunakan beberapa tipe pondasi dalam yakni bore pile dan tiang pancang beton.
Pekerjaan harus dilakukan dari dasar lembah atau tepi sungai, sehingga panjang kolom jembatan menjadi cukup tinggi. Hal ini mempengaruhi metode kerja erection balok girder jembatan.
Ada dua cara erection yang dilakukan yakni dengan alat angkat crane seperti biasa dan kombinasi antara crane dengan truss launcher girder. Sedangkan untuk mempercepat konstruksi pile slab, menggunakan metode pre cast untuk plat lantainya.
Selama pembangunan proyek, HKI senantiasa berkoordinasi dengan PT Hutama Karya (Persero), Kementerian PUPR, dan beberapa pakar sesuai bidangnya yang dilakukan secara rutin sehingga aspek mutu, waktu dan biaya terkontrol dengan baik.
Selo berharap, jika Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung sudah dapat diakses masyarakat, mobilitas masyarakat dari Bengkulu ke Taba Penanjung dan sebaliknya akan menjadi lebih cepat.
“Kami senantiasa berupaya menghadirkan infrastruktur dengan kualitas terbaik untuk masyarakat, khususnya jalan tol. Ini merupakan komitmen HKI dalam menyukseskan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera,” pungkas Selo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.