Sementara itu, Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan, bangunan yang roboh itu tidak memenuhi untuk tiga lantai.
"Secara struktural sepertinya bangunan tidak memenuhi desain untuk bangunan 3 lantai. Bisa bermasalah pada struktur bawah (fondasi) atau struktur atas (balok-balok dan kolom-kolomnya)," kata Ashar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Saat ditanya bangunan tersebut berdiri di lahan banjir, dan apakah bisa memicu kerusakan pada fondasinya, Ashar menjelaskan, lahan banjir akan berisi tanah endapan.
Baca juga: Alfamart Gambut Roboh, Saksi: Kepulan Debu Tebal, Saya Pikir Pesawat Jatuh...
Biasanya, sambungnya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik.
"Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisa secara umum," jelasnya.
Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar mengatakan, usia itu belum terlalu lama.
"Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Fahrulreza Selamat dari Robohnya Alfamart Gambut: Saya Video dan Foto supaya Ditemukan