MARTAPURA, KOMPAS.com- Polisi terus mengorek keterangan dari RF (26) pelaku pemerkosaan seorang bocah di Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banjar Iptu Fransiskus Manaan mengatakan, pelaku sempat bertemu ibu korban di hari kejadian.
Ketika itu, pelaku keluar rumah dengan membawa karung yang berisi jasad korban.
"Ketika itu pelaku turun dengan membawa karung berisi jasad korban. Pelaku sempat bertegur sapa dengan ibu korban" ujar Iptu Fransiskus Manaan dalam keterangan yang diterima, Senin (18/4/2022).
Ketika bertemu, ibu korban sempat menanyakan keberadaan anaknya. Namun oleh pelaku dijawab tidak tau dan langsung bergegas ke kebun.
"Pelaku jawab mau ke kebun. Ibu korban ketika itu tidak ada kecurigaan sama sekali," jelasnya.
Ibu korban setelah bertemu pelaku kemudian terus berusaha mencari tahu keberadaan anaknya di sekitar rumah. Namun, korban tak juga muncul.
Sementara pelaku menggunakan sepeda motor membawa jasad korban ke kebun sejauh 2 kilometer dari rumahnya. Di kebun, korban dimutilasi.
"Kepala korban dibungkus plastik sedangkan tubuhnya masih dalam karung. Itu dia lakukan agar tidak diketahui," terangnya.
Baca juga: 3 Pekan Hilang, Bocah 10 Tahun Ditemukan Tinggal Tulang, Ternyata Dibunuh Sepupunya
Dua hari berselang, atas kesepakatan bersama, pihak keluarga korban kemudian melaporkan kehilangan korban ke kantor polisi terdekat.
Sebelumnya diberitakan, jasad seorang bocah PWU (10) ditemukan tinggal tulang di sebuah kebun milik warga di Desa Kahelaan, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada, Rabu (13/4/2022).
Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak tiga pekan lalu.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP, bocah tersebut diketahui sebagai korban pembunuhan.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Petani di Tegal Tak Alami Gangguan Jiwa, Proses Hukum Berlanjut
Hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan bocah perempuan itu mengarah kepada RF (26) yang tak lain masih sepupu korban.
RF akhirnya berhasil ditangkap dan mengakui semua perbuatannya telah membunuh korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.