Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hengki dan Admon, Korban Kecelakaan Maut di Papua Barat, Merantau demi Bisa Bangun Rumah di Kampung Halaman

Kompas.com - 15/04/2022, 14:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Hengki Boimau (34) dan Alfonsius Admon Aliando (39) adalah dua dari 18 korban tewas dalam kecelakaan maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4/2022).

Sama seperti mayoritas korban, Hengki dan Admon merupakan warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Di tanah rantau, mereka menjadi penambang emas.

Admon dan Hengki mempunyai kesamaan, yaitu mereka merantau demi mengumpulkan uang untuk membangun rumah di kampung halamannya.

Ayah Hengki, Simon Boimau, mengatakan, putra sulungnya itu sering membantunya untuk menafkahi keluarga.

"Dia anak pertama dalam keluarga. Dia yang selama ini bantu saya untuk nafkahi keluarga," ujarnya, Kamis (14/4/2022), dikutip dari Pos Kupang.

Baca juga: Korban Kecelakaan Maut Truk di Pegunungan Arfak Bertambah Jadi 18 Orang

Menurut Simon, Hengki selalu mengirimkan uang agar pembangunan rumah di kampung halamannya bisa selesai.

"Dia sudah bangun rumah ini. Dia selalu kirim uang untuk pembuatan rumah hingga selesai. Dia pesan untuk plester memang rumah karena bulan Mei dia mau pulang libur dan membeli keramik," ucapnya saat ditemui di rumah duka, Desa Kuanfatu, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Simon menceritakan, Hengki sebenarnya berencana akan membiayai kuliah adiknya.

"Tahun ini dia mau kuliahkan adiknya. Tapi ternyata dia sudah pergi untuk selamanya. Tidak tahu dia pun adik mau kuliah bagaimana," ungkapnya.

Sementara itu, bagi Efi Boimau, Hengki merupakan pribadi yang sangat penurut.

"Dia sangat berbakti kepada orang tua. Dia bekerja dengan tekun dan tidak pernah membuat keributan," tandas tante Hengki tersebut.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 18 Orang di Pegunungan Arfak, Truk Diduga Kelebihan Muatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com