Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 18 Orang di Pegunungan Arfak, Truk Diduga Kelebihan Muatan

Kompas.com - 13/04/2022, 19:48 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman Gultom mengungkapkan kronologi kecelakaan maut truk di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat

Truk diduga overload atau kelebihan muatan hingga pengemudi hilang kendali dan menabrak sisi kiri gunung. 

Gultom mengatakan, dalam truk itu terdapat 34 orang, dari sebelumnya yang menyebut 29 orang.  

"Kami perbarui informasi, terdapat 34 orang yang berada di mobil truk warna kuning dengan nomor polisi PB 8374 MC," kata Gultom saat memberikan keterangan pers, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: 18 Warga NTT Tewas dalam Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, Mayoritas Pekerja Tambang

Kronologi

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Satlantas Polres Manokwari, truk awalnya datang dari arah Distrik Minyambouw.  

Truk tersebut memuat 34 penumpang yang terdiri dari 32 orang dewasa, satu balita, dan barang berupa 103 batang kayu, rangkaian pelat besi cor ukuran 16 milimeter, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna biru, dan satu unit chainsaw atau gergaji mesin. 

"Semuanya merupakan barang-barang milik korban," tuturnya.

Setibanya di jalan turunan kilometer 10 melewati Kampung Duadbey, pengemudi truk mendadak hilang kendali. 

Kondisi truk yang kelebihan beban ditambah kondisi ban kiri belakang yang sudah 'gundul' menyebabkan mobil langsung meluncur menabrak sisi kiri gunung. 

Baca juga: Gubernur Papua Barat soal Tabrakan Truk Maut Pegunungan Arfak: Kecelakaan Terbesar Selama Ini

Akibatnya, penumpang yang berada di bak belakang truk langsung terpental. 

"Seluruh penumpang mengalami luka-luka di mana 13 orang meninggal di TKP, tiga orang meninggal di RS Pratama Warmare setelah mendapat perawatan medis, 10 orang luka berat, dan tiga luka ringan," katanya. 

Dari hasil olah TKP, kondisi ban kiri belakang sudah tidak layak jalan sehingga memengaruhi proses pengereman truk. 

Truk tersebut, kata dia, juga melebihi batas karena peruntukannya bukan memuat penumpang melainkan untuk mengangkut barang. 

"Pengemudi tidak cakap saat melintasi jalan turunan menikung tajam, sehingga lepas kendali, out of control," jelas Gultom. 

Selain itu, lanjut dia, kondisi jalan yang menurun dengan tikungan tajam dan tanpa pagar jalan menyebabkan lokasi tersebut menjadi rawan. 

Baca juga: 18 Penambang Emas Ilegal Tewas dalam Kecelakaan Truk di Pegunungan Arfak, Polisi: 13 Meninggal di Lokasi

Di lokasi tersebut juga tidak terdapat rambu peringatan maupun lampu penerangan jalan. 

Menurut Gultom, pengemudi truk menggunakan perseneling gigi tiga dengan kecepatan tinggi sehingga saat jalan menikung, mobil langsung oleng ke sebelah kanan. 

"Pengemudi mencoba menguasai kemudi namun karena volume muatan kendaraan berat sehingga kendaraan meluncur hilang kendali dan menabrak tebing," papar Gultom.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pengemudi ternyata juga tidak tidak memiliki SIM dan meninggal dunia di tempat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com