Selain mengritisi soal kenaikan harga BBM, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya, mahasiswa juga mendesak agar KPU dan Bawaslu RI menyiapkan tahapan Pemilu 2024.
Dalam orasinya, massa menyampaikan delapan tuntutan.
Tak hanya mengritik kenaikan harga bahan pokok, minyak goreng dan BBM, mahasiswa juga mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Luhut Binsar Panjaitan dan mengevaluasi menteri yang mewacanakan perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Baca juga: Diduga Gelapkan Uang, Seorang Pegawai Toko Pakaian di Mataram Ditangkap
"Kami juga mendesak aparat kepolisian memproses hukum Luhut yang diduga telah menyebar hoaks tentang big data penundaan pemilu, kami sudah membuat laporan meminta aparat kepolisian memproses laporan kami," kata Anhar.
Muhammad Amri Akbar, Kordinator Aksi mengatakan bahwa apa yang telah terjadi saat ini adalah kondisi yang buruk bagi masyarakat, karena kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak.
Amri juga mengritik keberadaan Luhut Binsar Panjaitan yang mengurus segala hal di negeri ini termasuk masa jabatan presiden dan wakil presiden.
"Jadi Luhut itu benar benar memiliki multipower, semua menjadi urusannya atau kekuasaan berlebihan, kami sangat menolak jika ada pejabat negara melaksanakan kerja kerja yang bukan topoksinya sebagai menteri, dan kami minta sebagai seorang negarawan, untuk mundur dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Kordinator Maritim dan Investasi," tekannya.
Baca juga: Luka Robek di Kaki, Bocah Terjepit Eskalator Masjid di Mataram Jalani Operasi
Aksi kembali memanas ketika massa memdesak perwakilan DPRD NTB menemui mereka.
Situasi mereda setelah Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, menemui mereka dan berjanji segera mengirim pernyataan sikap mahasiswa langsung ke Presiden Joko Widodo.
"Tuntutan adik adik ini akan langsung kami kirimkan pada Presiden Joko Widodo, apalagi tuntutan kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya," kata Isvie.
Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke kampus mereka masing masing.
Aparat kepolisian mengapresiasi aksi mahasiswa yang tergolong kondusif dan tidak berujung bentrok.
Selain massa dari Cipayung Plus NTB, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia (KAMMI) NTB juga berdemonstrasi ke Gedung DPRD NTB dan Kantor Gubernur NTB.
Gelombang aksi akan terus mereka lakukan hingga Kamis mendatang, sampai tuntutan mahasiswa dipenuhi oleh Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.