BANYUASIN, KOMPAS.com - Seorang remaja bertopi merah dan celana pendek, menangis sesenggukan di samping jenazah ayahnya yang meninggal di sebuah gubuk reot.
Video remaja meratapi kematian ayahnya itu viral setelah diupload akun instagram @banyuasinterkini.
Dalam video tersebut disebutkan, kejadian itu berlangsung di Desa Gilirang, Kecamatan Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca juga: Guru Ngaji di Serang Banten Ditangkap karena Cabuli Muridnya, Terungkap Berkat Rekaman CCTV
Sang anak terus-menerus. Tangannya menutupi wajahnya yang sesenggukan. Sedangkan di sampingnya, terdapat jenazah ayahnya yang hanya ditutupi kain sarung.
Camat Muara Sugihan, Weli Ardiansyah mengaku menelusuri video viral tersebut. Belakangan diketahui, remaja itu bernama Dedek (17 tahun) dan ayahnya bernama Andi Arsyad (70).
Almarhum meninggal pada Kamis (7/4/2022) diduga karena sakit.
“Remaja itu menangis karena menyesal tidak mau tinggal dengan ayahnya di gubuk. Selama ini remaja tersebut tinggal terpisah dengan ayahnya,” ujar Weli, Selasa (12/4/2022).
Menurut Weli, keduanya merupakan warga pendatang dari Lampung Timur. Dalam kesehariannya, Dedek bekerja sebagai buruh pemanjat sedangkan Andi tidak bekerja.
Pondok yang ditinggali Andi pun hasil gotong royong warga setempat yang tidak tega melihat kondisi perekonomian ayah dan anak tersebut.
Sebenarnya, sambung Weli, perangkat desa dan warga beberapa kali memberikan akomodasi untuk memulangkan mereka ke Lampung Timur. Namun mereka datang lagi ke Giliran.
Akhirnya warga berinisiatif membangunkan gubuk untuk tempat tinggal mereka.
"Tapi selama ini, hanya Andi saja yang tinggal, sementara anaknya di tempat lain tidak mau tinggal sama ayahnya sehingga saat tahu ayahnya meninggal dia menyesal,” ujar Weli.
Baca juga: Mahasiswa Demo di DPRD Jember, Tolak Penundaan Pemilu hingga Kenaikan Harga BBM
Weli mengungkapkan, Andi pertama kali ditemukan meninggal oleh Dedek, saat ia ingin menemui ayahnya di pondok.
Begitu melihat ayahnya meninggal, Dedek terkejut. Ia kemudian memberitahu warga kalau ayahnya sudah meninggal.
"Kemudian diputuskan perangkat desa setempat, jenazah Andi dimakamkan di TPU yang ada di desa. Ketika malamnya dilakukan tahlilan di rumah warga setempat,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.