Secara umum bedug ini masih berfungsi, dulu selalu dibunyikan sebagai penanda masuk waktu salat 5 waktu, salat Jumat, dan peringatan hari besar muslim termasuk saat detik-detik peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
"Kalau sekarang hanya dibunyikan saat salat Jumat dan hari hari besar saja. Sebagai penanda waktu masuk salat 5 waktu dibuatkan bedug sendiri, ukurannya lebih kecil di sebelah utara. Ya untuk menjaga agar tetap awet," jelasnya.
Yanto (45) warga Surabaya mengungkapkan, memutuskan untuk singgah ke masjid di waktu zuhur yang lokasinya berada di di pusat kota itu.
Ia mengaku sudah mengetahui keberadaan bedug raksasa yang ada di masjid tersebut.
"Bedug ini saya sedikit banyak sudah tahu dari media sosial. Ternyata memang besar sekali," ungkapnya.
Baca juga: Banyak yang Mengira Bangunan Ini adalah Kafe, Ternyata Masjid Kontainer di Semarang
Sementara itu, pengunjung lainnya, Zahra Azizah (20) warga Blitar, Jawa Timur mengatakan sudah lama mengetahui sejarah bedug tersebut.
"Katanya ini dibuat dari bonggol kayu Jati, lulangnya dulu dari kulit banteng, karena dimakan usia kini sudah diganti dengan kulit sapi, perlu sapi ukuran besar sekali untuk kulitnya dipakai bedug ini," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.