Namun, meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1885 membuat dokumen sejarah tentang keberadaan masjid itu hilang.
Saat ini, tersisa mimbar masjid yang bertuliskan 1299 H/1878 M yang tersimpan di Museum Daerah Sumbawa.
Baca juga: Ajang Motocross MXGP di Samota Sumbawa Dikontrak 4 Tahun
Dikatakan Syukri, pada tahun 1931, sempat dilakukan rehab dalam skala kecil. Kemudian, pada masa pemerintahan Yakub Koeswara selaku Bupati Sumbawa yang memimpin pada 1989-1999, masjid itu dirobohkan dan dibangun yang baru dan diberi nama Masjid Agung Nurul Huda.
"Waktu itu bupati memotong gaji PNS yang ada di Sumbawa untuk pembangunan masjid Nurul Huda," kata Syukri yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumbawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.