Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugderan, Tradisi Unik Kota Semarang Sambut Bulan Ramadhan

Kompas.com - 01/04/2022, 10:33 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sementara itu, Putri sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya dugderan tahun ini. Alasannya, dugderan kali ini lebih terbuka meski di tengah pandemi.

"Setidaknya, dugderan tahun ini bisa mengobati kerinduan kami pada tradisi Semarang," ujarnya.

Disamping itu, suara tabuhan rebbana yang khas mengiringi jalannya seluruh kegiatan di Masjid Agung Semarang. Tak hanya itu, suluk-suluk Jawa dan tembang macapat ikut serta mewarnai.

Salah satu pemain rebbana, Agus Sholikhin mengungkapkan jika grup rebbana yang mengiringi, bernama Islahul Iman itu cukup menantikan tradisi dugderan.

"Karena sudah lama kami tidak bermain menabuh terbang untuk ngisi dugderan, jadi ini momen yang kami tunggu-tunggu," ucap Agus.

Menyambung prosesi selanjutnya, setelah penabuhan bedug di Masjid Agung Semarang, di titik MAJT diadakan pula penyerahan Suhuf Halaqoh dari Wali Kota Semarang kepada Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo atau Gubernur Jawa Tengah untuk diumumkan kepada masyarakat.

Baca juga: Cegah Kerumunan, Prosesi Dugderan di Kota Semarang Berjalan Sederhana

Sama dengan prosesi di Masjid Agung Semarang, setelah penyerahan Suhuf Halaqoh di MAJT, diakhiri pula dengan pukulan bedug dan bom udara yang berdentum.

Kembalinya momen dugderan ini, imbuh Agus, membuat dirinya bangga dengan tradisi budaya di Kota Semarang. Sebagai generasi yang tidak lagi muda, Agus hanya berharap nantinya akan ada penerus yang bisa nguri-uri budaya Kota Lumpia ini.

“Kalau tidak diestafet ke generasi muda, budaya akan tergerus zaman,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com