Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Mirip Bom Ditemukan Saat Ada Acara Pertemuan G20 di Solo, Apa Itu Aksi Teror?

Kompas.com - 30/03/2022, 18:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Penemuam benda mirip bom di Jalan Arifin, Kota Solo, membuat panik warga sekitar, Rabu (30/3/2022).

Menurut Boni (56), warga setempat, mengaku sempat menendang benda itu yang awalnya dikira sampah.

Saat itu Boni sedang berolahraga di pinggir Jalan Arifin, tak jauh dari Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) 4/1I Surakarta.

"Saya sempat menendang benda itu karena dikira sampah," kata Boni, di lokasi kejadian, Rabu.

Baca juga: Temuan Benda Mirip Bom di Solo, Polisi Pastikan Tidak Berbahaya, Gibran: Warga Tenang Ya

Apa itu aksi teror?

Menurut Stanislaus Riyanta, pengamat intelijen dan terorisme, aksi teror pada dasarnya adalah menciptakan kepanikan dan ketakutan.

Dirinya menduga ada pihak tertentu yang hendak menciptakan keresahan di balik penemuan benda mirip bom di Kota Solo itu.

"Salah satu unsur dari teror adalah menciptakan rasa takut kepada masyarakat, dan penemuan benda tersebut menunjukkan ada pihak yang mencoba menciptakan rasa takut di masyarakat, hal tersebut adalah upaya teror," katanya kepada Kompas.com.

Selain itu, menurut Stanislaus, aksi teror pada umumnya memanfaatkan momentum yang bisa menarik perhatian agar mendapat publikasi.

"G20 adalah suatu momentum penting, jika teror bisa terjadi di saat G20 maka publikasinya akan besar dan eksistensi kelompok teror akan meningkat," katanya.

Baca juga: Benda Mirip Bom di Solo Ternyata Isinya Semen, Warga: Saya Kira Sampah, Sempat Saya Tendang

 

Benda mencurigakan itu telah diamankan oleh Tim Gegana Brimob, Polda Jawa Tengah dan sudah dilakukan evakuasi, analisa dan diurai, Rabu (30/3/2022)KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Benda mencurigakan itu telah diamankan oleh Tim Gegana Brimob, Polda Jawa Tengah dan sudah dilakukan evakuasi, analisa dan diurai, Rabu (30/3/2022)

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi memastikan bahwa benda tersebut tidak berbahaya.

Tim Jihandak Polda Jawa Tengah segera dikerahkan untuk mengevakuasi benda tersebut.

"Beberapa barang yang ada dalam tas dan sudah dilakukan penguraian dan kemudian analisis oleh tim Jihandak Polda Jawa Tengah itu bukan barang berbahaya," ujar Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sendiri meminta warga untuk tidak panik.

"Tidak usah takut. Tenang saja ya, tenang saja. Pasti ada peningkatan kemanan. Semuanya lancar, sama Pak Kapolresta ya," kata Gibran,pada Rabu (30/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com