Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stunting di Ende NTT karena Anak Kurang Asupan Gizi

Kompas.com - 30/03/2022, 14:11 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com- Wakil Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Erikos Emanuel Rede mengatakan, penyebab tingginya kasus stunting di Ende bukan karena kemiskinan.

Sebab menurutnya, di beberapa daerah yang surplus sumber daya justru angka stunting lebih tinggi.

"Kalu kemiskinan tidak. Tetapi lebih ke pola hidup, pola asupan gizi, orangtua kurang memperhatikan gizi anak, penyakit bawaan, dan beberapa faktor lain," jelasnya.

Baca juga: 1.985 Anak di Lembata Alami Stunting, Bupati: Targetnya, Akhir 2022 Zero Stunting

Pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan stunting. Anggaran itu bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Khusus (DAK).

"Kita targetkan bulan depan turun satu digit. Itu target kita," katanya.

Sementara itu, Erikos mengklaim, saat ini prevalensi stunting di Ende tersisa 14,3 persen.

Baca juga: Angka Stunting di Sikka NTT Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang menempatkan Ende sebagai salah satu dari tujuh daerah di NTT yang berstatus kuning. Artinya, prevalensi stunting di Ende berada di angka antara 20 hingga 30 persen berdasarkan data SSGI.

"Data terakhir angka prevalensi kita sudah 14,3 persen," ujar Erikos saat dihubungi, Rabu (30/3/2022).

Erikos berujar, penurunan prevalensi stunting tidak lepas dari kerja sama semua pihak yang menjalankan program untuk menurunkan angka stunting.

Seperti keberadaan posyandu terpadu, pemberian makan tambahan dan advokasi yang melibatkan orangtua, pemerintah desa, dan tokoh adat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektare Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektare Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com