Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Kompas.com - 18/05/2024, 15:24 WIB
Perdana Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menyiapkan penggantian benih dan pupuk bagi petani yang lahannya terdampak banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Terdapat sekitar 2.000 hektar lahan pertanian milik warga yang terdampak dan sekitar 450 hektar mengalami puso atau gagal panen.

Baca juga: Pramuka Pasaman Barat Bantu Korban Bencana Banjir Lahar Gunung Marapi

"Ada yang puso 450 hektar. Kita ganti benih dan pupuknya untuk yang puso. Kita tambah alat mesin pertanian. Kita langsung cek lapangan hari ini," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Sabtu (18/5/2024).

Amran mengaku sudan menerima laporan terdapat 2.000 hektar lahan terdampak akibat banjir lahar dingin yang menerjang pada Sabtu (11/5/2024).

Dari jumlah tersebut, tercatat 450 hektar dipastikan mengalami puso karena tertimbun material banjir bandang di tiga kabupaten dan kota yaitu Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang.

Andi Amran Sulaiman juga menyatakan duka cita terhadap musibah yang merenggut puluhan nyawa warga Sumbar itu.

Atas nama pribadi, Andi Amran Sulaiman juga menyumbang Rp 150 juta untuk korban bencana.

"Uangnya saya kirim melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia," kata Andi Amran Sulaiman.

Selepas dari UNP, Andi Amran meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Agam.

Transformasi pertanian

Andi Amran menyebutkan dalam tahun ini Kementan melakukan transformasi pertanian dari tradisional menuju modern.

Pendampingan terhadap kelompok tani yang menjadi sasaran transformasi dikolaborasikan bersama 80 perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya UNP.

Baca juga: Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

"Pertanian menggunakan alat tradisional diganti dengan alat berteknologi tinggi. Satu perguruan tinggi mendapat tugas membina 5.000 sampai 10.000 hektar. Nantinya semua menggunakan alat berteknologi tinggi seperti di Jepang," kata Andi Amran.

Sementara Rektor UNP, Ganefri mengatakan, UNP bersama perguruan tinggi lainnya memastikan kesiapan menjawab ajakan kolaborasi dari Menteri Pertanian dengan meluncurkan kelompok tani mahasiswa.

"Kita memang harus membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. UNP menyiapkan tim dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kelompok tani dan lahan yang bisa dibina menggunakan teknologi," kata Ganefri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Regional
KPU Balikpapan Hitung Ulang Surat Suara Pemilu DPR di 25 TPS

KPU Balikpapan Hitung Ulang Surat Suara Pemilu DPR di 25 TPS

Regional
Pria di Kupang Ditangkap karena Mencuri Obat dari Gudang Farmasi

Pria di Kupang Ditangkap karena Mencuri Obat dari Gudang Farmasi

Regional
Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Regional
Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Regional
Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Regional
Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Regional
Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Regional
21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com