KOMPAS.com- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya memiliki sejumlah senjata canggih.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, di antara sejumlah senjata yang mereka kuasai, beberapa di antaranya digunakan untuk menyerang Pos Marinir di Distrik Kenyam.
Dalam penyerangan itu, dua personel marinir gugur, satu orang kritis, dan tujuh orang terluka.
Baca juga: Sosiolog Uncen: Perlu Pendekatan Dialog Selesaikan Konflik Bersenjata di Papua
Menurut Faizal, KKB pimpinan Egianus Kogoya menguasai alat pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
"Mereka punya dua pucuk GLM dan satu pucuk Minimi," kata Faizal, Selasa (29/3/2022).
Pelontar granat atau GLM, lanjut dia, diduga berasal dari rampasan pada tahun 2019 dan 2020.
Sedangkan Minimi merupakan senjata otomatis buatan Belgia dengan kemampuan menembakkan 1.000 peluru dalam waktu satu menit.
Baca juga: Egianus Kogoya di Lapangan Saat Penyerangan Pos Marinir di Nduga, Polisi: Komunikasinya Terpantau
Minimi yang mereka kuasai pernah digunakan ketika mengadang rombongan TNI di Danau Haberna pada 23 Agustus 2018 lalu.
Dalam peristiwa itu, dua prajurit TNI gugur.
"Mereka juga punya 11 pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata laras pendek," katanya.
Baca juga: Ini Alasan Keluarga Akan Makamkan Prajurit TNI Korban Serangan KKB di Pekarangan Rumahnya
Faizal menuturkan, Egianus Kogoya diduga memimpin langsung penyerangan di Pos Marinir, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.
Meski tidak terpantau langsung secara fisik tetapi Egianus berada di sekitar lokasi tersebut, berdasarkan pantauan komunikasi.
"Kita tidak lihat, tapi komunikasi terpantau di Kenyam," katanya.
Baca juga: Jenazah Praka Anumerta Wilson, Korban Serangan KKB, Akan Dimakamkan di Pekarangan Rumahnya
Menurutnya, Egianus yang dikenal memiliki militansi yang tinggi sering terjun langsung dalam aksi KKB di Nduga.
"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataan cukup kuat dan militansinya tinggi," kata Faizal.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.