JAYAPURA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo melarang pegawai dan pejabat pemerintahan menggelar buka puasa bersama dan open house.
Menanggapi hal ini, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jayapura telah mengalami penurunan.
Baca juga: Bangun Rumah Produksi, Mensos Hidupkan Koridor Ekonomi Mamberamo-Sarmi-Jayapura
Awoitauw menegaskan selama bulan, puasa pihaknya akan terus melakukan vaksinasi dan mengimbau warga memperketat protokol kesehatan.
"Kami saat ini terus mendorong vaksinasi bagi semua warga. Selain itu, kami mendorong warga untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama perayaan ibadah puasa di Jayapura," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Sabtu (26/03/2022).
Baca juga: Bawa Ganja dari Papua Nugini, Seorang Warga Ditangkap di Kabupaten Jayapura
Awoitauw mengatakan meski angka kasus Covid-19 di Kabupaten Jayapura saat ini mengalami penurunan, tetapi kegiatan saling berkunjung yang biasanya dilakukan secara berkelompok atau rombongan, harus dikurangi.
Menurutnya, kegiatan tidak perlu dipaksakan. Sebab bisa berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Jayapura.
"Tidak harus dipaksakan. Karena kita punya kebiasaan jalan berkunjung ke rumah-rumah dengan rombongan-rombongan tentunya jangan dipaksakan, tetapi biasa saja. Tidak seperti yang kemarin-kemarin," tutur bupati dua periode ini.
Baca juga: Bupati Malang: Silakan Tarawih, Buka Puasa Bersama Tidak Boleh
Awoitauw mengemukakan, kebiasaan masyarakat yang saling berkunjung secara rombongan atau kelompok ini yang harus dipantau secara terus-menerus di Kabupaten Jayapura.
"Palingan saling berkunjung antara keluarga dan masyarakat saat Lebaran nanti inilah yang kita mengingatkan secara terus-menerus," katanya.
Awoutauw mengungkapkan, Pemkab Jayapura sudah mencanangkan Jayapura sebagai Zona Integritas Kerukunan Umat Beragama di Indonesia, khususunya Papua pada 29 Mei 2016.
"Ini tetap menjadi spirit untuk kita bagaimana setiap ibadah rutin maupun ibadah hari raya tertentu dari berbagai agama punya ruang yang sama untuk bisa merasakannya," ungkapnya.
Awoutauw mengatakan, setiap umat beragama saling mendukung dan menjaga toleransi satu dengan yang lainnya.
"Kita bisa lihat toleransi antara umat beragama itu sudah terjadi sejak lama. Kita bisa lihat misalnya Lebaran besok bisa saling berkunjung dan hal ini sudah menjadi model," ujarnya.
"Keberagaman yang harmoni. Hal ini semua agama mengajarinya sebagai satu yang utuh dan tidak bisa kita beda-bedakan, karena Tuhan tidak pernah membedakan hal tersebut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.