Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejang-kejang Saat Nonton Orang Memancing, Pria Ini Hanyut di Bengawan Solo dan hingga Kini Belum Ditemukan

Kompas.com - 25/03/2022, 14:56 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Alami kejang-kejang saat menonton orang memancing, Arif Nur Hidayat (23), warga Kentingan, Jebres Kota Solo, hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah.

Hanyutnya Arif sejak Kamis (24/3/2022) malam, hingga kini pukul 10.30 WIB, Jumat (25/3/2022), korban belum ditemukan.

Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Solo, Yohan Tri Anggoro, mengatakan 60 anggota atau relawan telah diterjunkan dalam upaya pencarian korban.

Baca juga: Kronologi Siswa MI di Magetan Meninggal Sehari Usai Divaksin, Sempat Jatuh dan Kejang-kejang

"Sampai sekarang belum ketemu. Pencarian tadi prepare dari jam 06.00 WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, penyisiran dari lokasi kejadian," katanya saat ditemui Kompas.com dilokasi pencarian, Jumat (25/3/2022)

Yohan menjelaskan pencarian baru dimulai pagi hari, lantaran di malam hari aliran air deras dan jarak pandang minim karena gelap.

"Kendala arus deras banget, yang dari penyelaman jarak pandang terbatas 0 meter gak kelihatan," jelasnya.

Tim penyelam terdiri dari empat orang penyelamatan. Yang menyisir radius 20-25 meter dari titik terakhir korban terlihat.

"Kedalaman 3 meter, banyaknya kendala tetap dimaksimalkan untuk pencarian, belum bisa kapan ketemu semoga membuahkan hasil," harapannya.

Koordinator SAR BM Pemuda Pancasila Solo, Agung Riskiyono, mengatakan kemungkinan besar korban berada di dasar palung Bengawan Solo.

Baca juga: Warga Lombok Meninggal Dunia Usai Divaksin, Sempat Kejang-kejang, Tim Selidiki Penyebab Kematian

"Di titik jatuh setelah kejang-kejang, ada palung kedalaman sekitar 3 meter, kemungkinan ada di dalam palung tapi belum bisa diprediksi karena arus masih deras. Penyelam belum bisa menjangkau baru tahap satu ini," jelasnya.

Dari pengakuan dua saksi teman korban, Agung menjelaskan sebelum jatuh ke Sungai Bengawan Solo, mengalami kejang-kejang karena penyakit epilepsinya kambuh.

"Kedua saksi temannya melihat, langsung mencari pertolongan. Tapi saat tiba di lokasi kejadian sudah hayut. Mau ditolong mereka tidak bisa berenang," jelasnya.

Sementara itu, Puji Santoso ayah dari korban, mengatakan sebelum kejadian pamit mau melihat orang mancing.

Baca juga: Ada Luka di Alat Vital, Bocah 8 Tahun Tewas Diperkosa Ayah Kandung, Sempat Kejang dan Dibawa ke Klinik

Namun, karena riwayat penyakit korban yakni epilepsi kambuh, mengakibatkan anaknya hanyut terbawa arus Bengawan Solo.

"Iya, awalnya mau melihat orang mancing, nonton. Punya riwayat epilepsi. Dulu kan kecelakaan tabrak lari, sampai sekarang berobat terus," jelas Puji,.

Sedangkan untuk, ciri-ciri khusus korban berambut hitam pendek, wajah oval, dan tinggi lebih kurang 165 cm. Ketika terjatuh ke Sungai Bengawan Solo korban mengenakan kaus lengan pendek warna merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com