Kepala Desa Tabet, Supriyadi menambahkan, dirinya tidak tahu ketika DK ditangkap Densus 88.
Ia baru mengetahui setelah dihubungi oleh polisi dari Polres Kendal, untuk ikut menyaksikan penggledahan rumah DK.
Lalu, Supriyadi bersama seorang perangkatnya dan Kadus Krajan, datang ke lokasi untuk ikut menyaksikan penggeledahan rumah orangtua DK, di mana DK ikut tinggal di situ.
“Setelah DK dibawa, kan dilakukan penggeledahan. Waktu penggeledahan rumah itu, saya diminta untuk ikut menyaksikan,” kata Supriyadi.
Baca juga: Paving Pasar Legi Solo Rusak Tak Tahan Beban Kendaraan, Ini Respons Gibran
Setelah penangkapan DK, Supriyadi mengumpulkan semua tokoh masyarakat desa, supaya ikut mengawasi warga desa Tabet.
“Kasihan orangtua DK. Sampai saat ini masih syok, meskipun sudah bisa bersosialisasi,” terang Supriyadi.
Seperti diberitakan, Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris, DK (24) pada Rabu (9/3/2022) di Dusun Krajan, RT 003 RW 002, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
DK, diduga sebagai pendukung Daulah Islamiyah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.