Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pernyataan Megawati soal Minyak Minyak Goreng Ditafsirkan Berbeda oleh Kader PDI-P…

Kompas.com - 25/03/2022, 05:19 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pernyataan Megawati Soekarnoputri tentang minyak goreng mendapat sorotan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu merasa heran lantaran banyak warga rela mengantre lama untuk membeli minyak goreng.

“Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, 'Jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya,'" ujarnya, dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan YouTube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Di dunia maya, tak sedikit yang mengkritisi pernyataan Megawati itu. Bahkan para warganet pun menjadikan perkataan itu sebagai meme.

Baca juga: Megawati Dicibir Tak Berempati hingga Kerupuk Direbus, Ini Kata Fx Hadi Rudyatmo

Namun, reaksi berbeda dimunculkan oleh kader PDI-P. Salah satunya disampaikan Sekretaris Fraksi PDI-P DPR RI Bambang Wuryanto.

Menurutnya, orang yang berkomentar miring soal pernyataan Megawati tidak paham cara berpikir sang ketua umum partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Mohon izin, yang berkomentar belum belajar ini. Orang belum belajar cara berpikirnya Ibu Mega. Ibu Ketum sering memakai statement yang unlearn," ucapnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022), dikutip dari Tribunnews.

Pria yang kerap disapa Bambang Pacul itu menerangkan, sebagai seorang politisi, ada maksud lain yang ingin disampaikan Megawati.

Baca juga: Soal Pernyataan Megawati tentang Minyak Goreng yang Dinilai Tak Berempati, FX Rudy: Jangan Itu yang Dibahas...

Bambang menjelaskan, ada dasar filosofi yang digunakan politisi saat menyampaikan suatu pernyataan, yaitu learn, relearn, dan unlearn.

"Nah Bu Mega apakah relearn? Bukan. Bu Mega adalah unlearn. Kalau minyak goreng enggak ada, sudah lupakan. Ibu-ibu boleh misalnya dengan cara apa memasaknya. Ibu (Mega) mengatakan dengan cara dikukus, bisa direbus, bisa digoreng dengan cara lain," ungkapnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah ini juga membantah adanya anggapan bahwa pernyataan Megawati bertujuan menyudutkan ibu-ibu yang mengantre minyak goreng.

"You are wrong. Ibu ketum kan sering gitu, sering melakukan unlearn. Kawan-kawan melihat masih di sini, wah Bu Mega tidak punya hati sama ibu-ibu. Kan bisa digoreng dengan cara lain, pakai minyak kelapa kan ada," tandasnya.

Baca juga: Ironi Megawati, Ketum Partai Wong Cilik yang Terheran-heran Lihat Ibu-ibu Antre Minyak Goreng

 

Tanggapan Rudy

FX Hadi Rudyatmo saat berada di Pendopo Pucang Sawit, Jebres, Kota Solo, Rabu (2/3/2022) malam.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati FX Hadi Rudyatmo saat berada di Pendopo Pucang Sawit, Jebres, Kota Solo, Rabu (2/3/2022) malam.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mempunyai penafsiran berbeda mengenai pernyataan Megawati.

Rudy, sapaannya, mengungkapkan bahwa pernyataan Megawati itu merupakan pesan kepada para kaum elite pemangku kebijakan.

"Namun, apa yang dibicarakan Mbak Mega adalah bahasa Jawa-nya digodok. Para elite politik agar menggodok, merumuskan, supaya tidak antre minyak goreng bagaimana," bebernya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Elite PDI-P: Ada Yang Tak Paham Maksud Megawati Saat Berkomentar soal Minyak Goreng

Lalu, apa yang “digodok”? Menurutnya, para elite harus merumuskan sebuah kebijakan atau solusi atas apa yang dialami rakyat.

"Kalau saya sebagai orang Jawa bilang digodok itu dibicarakan. Dimasak dulu, dicarikan solusinya dulu dibicarakan supaya tidak antre minyak. Tapi penyampaian seperti itu saya tidak mau mengomentari," tuturnya.

Baca juga: Membaca Kecerobohan Komunikasi Politik Megawati dalam Polemik Minyak Goreng

Sedangkan, mengenai komentar miring netizen, Rudy menyampaikan bahwa itu adalah hak tiap orang untuk berpendapat.

"Tapi kalau netizen melihat seperti itu, itu hak pribadi masing-masing. Tapi saya menangkapnya ini adalah makna dari kata godok, digodok itu dibicarakan, dimusyawarahkan. Sebelum ada kejadian seperti itu digodok," papar mantan Wali Kota Solo ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Mengenal Tugu Perdamaian Sampit, Lambang Perdamaian setelah Konflik Sampit 2001

Regional
Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Gibran Mengaku Sudah Persiapkan Berlabuh ke Partai Politik

Regional
Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi DPRD Solo, Gibran: Tak Sabar Terima Banyak Masukan

Regional
Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Presiden Jokowi Nikmati Singang dan Cumi Sirabage Saat Makan Siang di Sumbawa

Regional
Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Petuah Jokowi Setelah Presiden-Wakil Presiden Dilantik, Gibran: Langsung Kerja, Kerja

Regional
Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Curiga Selingkuh dengan Alasan ke Pasar, Suami Bacok Istri di Lampung

Regional
300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

300 Kg Ganja Disembunyikan di Perbukitan Aceh, 1 Kurir Ditangkap

Regional
Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Warga Temukan Bayi Dalam Plastik di Rokan Ilir, Diduga Dibuang Orangtuanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com