Tak lama kemudian, DEP kembali datang ke RS dengan membawa kantong plastik krem susu berisi cairan. Ia kemudian duduk di poli obygn atau poli kandungan.
Lalu ia bangkit dan berjalan ke samping poli saraf dan langsung menuangkan cairan di dalam plastik yang diduga bahan bakar.
"Setelah itu, pelaku langsung menyulut dengan api, dan seketika itu api membakar bagian poly obgyn. Saat itu sejumlah petugas RSUD berteriak bahwa ada api. Petugas lalu memadamkannya dengan tabung api," katanya.
Usai melakukan pembakaran, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi tersebut.
Baca juga: Diduga Depresi, Warga Serang Bacok Tokoh Masyarakat dan Bakar Rumah Sendiri
Akibat kejadian itu, beberapa barang terbakar seperti berupa wastafel, bangku, meja, lemari, dokumen/data pasien, kipas angin. Total kerugian sebesar RP 1 juta.
Selain itu, pihaknya juga menemukan barang bukti lain berupa plastik berbau bensin.
Sementara itu, Humas RSUD Tanjungbalai M Ikhsan Harahap menyebut, sebelum membakar rumah sakit DPE sempat melontarkan permintaan yakni ingin hamil anak kembar tiga.
"Berdasarkan keterangan teman-teman, permintaan pasien tersebut cukup aneh. Karena yang bersangkutan berstatus gadis meminta untuk hamil anak kembar tiga, menuntut obat kesuburan," kata Ikhsan.
Ikhsan menambahkan, pelaku kerap datang ke rumah sakit dengan permintaan yang sama.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro |Editor : I Kadek Wira Aditya, Gloria Setyvani Putri), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.