JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) berulah dengan menyerang polisi dan membakar sejumlah fasilitas umum serta beberapa kamp penambang di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, Sabtu (19/3/2022).
Diketahui di lokasi tersebut terdapat aktivitas penambangan tradisional yang sudah berjalan cukup lama.
Baca juga: KKB Serang Lokasi Penambangan di Distrik Baya Biru, Paniai Papua
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua Fred Boray memastikan, aktivitas penambangan di Baya Biru tidak resmi atau ilegal.
"Itu Ilegal, tidak ada izin karena masuk dalam kawasan Konservasi Paniai," ujar Fred saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/3/2022).
Menurut Fred, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua tidak pernah mengajukan permohonan izin pembukaan kawasan pertambangan di Baya Biru karena daerah tersebut dalam kawasan konservasi.
Ia pun mengakui sudah mengetahui adanya aktivitas penambangan ilegal di Baya Biru, hanya saja tidak mudah untuk menertibkannya karena lokasinya jauh dan sulit dijangkau.
"Sudah ada usaha penertiban, tapi yang jadi masalah di situ adalah kawasan konservasi, mau ke sana harus naik helikopter dari Nabire, kita butuh dana yang besar untuk melakukan sosialisasi dulu," kata dia.
Aktivitas penambangan ilegal, sambung Fred, banyak menimbulkan masalah, baik dari sisi ekonomi maupun kerusakan alam.
"Masalah yang kita hadapi adalah hilangnya pendapatan daerah, hilangnya pendapatan negara, begitu pun dari sisi lingkungan," tutur Fred.
Sebelumnya, KKB kembali melakukan serangan di lokasi penambangan Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, pada Minggu (20/3/2022) pukul 05.35 WIT.
Diketahui, Distrik Baya Biru merupakan salah satu kawasan penambangan emas di Paniai. Akibat serangan itu, sebanyak 15 rumah dibakar, termasuk puskesmas.
Baca juga: KKB Bakar Puskesmas dan Perumahan Guru di Paniai Papua, Diduga Pimpinan Lewis Kogoya
Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur mengatakan, dalam serangan itu tidak ada korban jiwa.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi di lokasi 81 dan 45," kata Abdus, seperti dikutip Antara, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.