Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spot Kunjungan di Taman Nasional Komodo Dibatasi Imbas 2 Wisatawan Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/03/2022, 17:07 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT berencana membatasi kunjungan di kawasan Taman Nasional Komodo menyusul peristiwa dua wisatawan yang meninggal di Pulau Padar pada 18 Maret lalu. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut mengatakan, pihaknya langsung melakukan rapat koordinasi bersama Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF), asosiasi kapal wisata, asosiasi agen travel, dan asosiasi guide, untuk meminimalisasi peristiwa serupa terulang. 

Evaluasi yang dilakukan di antaranya adalah mengatur ulang paket tur yang diberikan oleh agen travel. 

Baca juga: 2 Wisatawan Meninggal di Taman Nasional Komodo, Ini Respons Badan Otorita Labuan Bajo

"Spot-spot yang harus dikunjungi kita batasi. Itu kan ada paket turnya one day trip. Hasil diskusi kami bahwa faktor itu juga yang memengaruhi kelelahan. Memaksa, kejar jam tayang dari tamu," kata Pius kepada Kompas.com di Labuan Bajo, Rabu (23/3/2022) siang.

Menurutnya, pembatasan spot yang dikunjungi dan edukasi kepada wisatawan perlu ditingkatkan.

Pihaknya mengimbau kepada pelaku wisata agar spot yang dikunjungi maksimal lima titik atau bahkan empat titik dalam satu trip.

Jumlah ini lebih sedikit dari spot yang dikunjungi sebelumnya yakni enam titik. 

"Artinya, jika sudah treking di Padar lalu lanjut di Komodo. Itu sangat memaksa. Pasti melelahkan," katanya.

Baca juga: Menhub: Labuan Bajo Ini Terlalu Indah

Ia menyebut, terkadang keindahan alam yang mempesona membuat orang lupa diri hingga lupa kesehatan. 

"Karena itu, kita minta pelaku wisata untuk memberi peringatan keras kepada tamu, harus jujur. Kepada wisatawan agar jujur tentang kesehatan," ujarnya. 

Pius mengusulkan kepada BTNK agar memperketat pintu masuk ke kawasan tersebut.  

"Masuk ke Padar dari jam 6 sampai 10. Sorenya, dari pukul 15.00 sampai 18.00 Wita. Di atas jam itu tidak boleh lagi ada kunjungan," katanya.

Pihaknya juga mengusulkan agar di beberapa titik di dalam kawasan BTNK disiapkan payung dan fasilitas kesehatan. 

"Itu yang perlu dikaji lagi, termasuk tenaga medis," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com