LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dua wisatawan meninggal saat berwisata di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jumat (18/3/2022).
Menanggapi hal itu, Direktur Badan Pelaksanaan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyatakan, keamanan dan kenyamanan berwisata adalah hal prioritas.
Sebab, kejadian meninggalnya wisatawan tidak hanya terjadi satu kali.
Baca juga: Wisatawan Asal Semarang Meninggal di Pulau Padar Labuan Bajo
Karena itu, ke depan, diperlukan adanya informasi tentang riwayat kesehatan bagi calon wisatawan yang hendak berkunjung ke kawasan TNK.
"Selama ini, ketentuan riwayat kesehatan ini baru diberlakukan untuk wisatawan diving. Kita sedang diskusikan kemungkinan mekanismenya untuk terintegrasi dengan pelayanan ke wisatawan," kata Shana saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Ia melanjutkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Syahbandar, dan Balai Taman Nasional Komodo, untuk melakukan koordinasi sesuai kewenangnya masing-masing.
Baca juga: Menhub: Labuan Bajo Ini Terlalu Indah
Shana menyebutkan, seluruh kapal wisata dan TA/TO sedang dalam proses untuk diwajibkan memiliki sertifikat BST, sehingga dapat menangani kedaruratan langsung di lapangan.
"Per Mei 2022 mendatang, tanpa hal tersebut, maka mereka tidak diizinkan berlayar," ujarnya.
Baca juga: Legenda Komodo di Labuan Bajo
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.