Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Nelayan di Pedalaman NTT: Tidak Berharap Bantuan Mahal, Pukat Kecil Saja Sudah Cukup

Kompas.com - 19/03/2022, 07:12 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Para nelayan di Desa Ojandetun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencurahkan keinginan mereka.

Pasalnya selama puluhan tahun, mereka kesulitan mendapat bantuan alat tangkap memadai.

Seorang nelayan, Petrus Moan Rotan (50) berujar, setiap kali melaut, ia hanya menggunakan alat pancing biasa dan pukat kecil yang dibuat sendiri.

Namun, ia kesulitan menentukan lokasi yang tepat mencari kawanan ikan.

"Ikan di sini melimpah, tetapi alat tangkap yang kami miliki hanya seadanya saja, tidak mencukupi untuk menangkap ikan dalam jumlah yang banyak," ucap Petrus saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).

Petrus berujar, ia dan beberapa nelayan di desa itu tidak mampu membeli sarana alat tangkap memadai karena keterbatasan modal.

Baca juga: Stok Minyak Goreng Mencukupi, Pemkab Flores Timur: Tidak Ada Indikasi Penimbunan

"Sudah beberapa kali kami minta bantuan dari desa tapi belum ada jawaban," ucapnya.

Nelayan lain, Warat Onan juga mengeluhkan hal serupa. Ia berkata, setiap kali melaut, mereka hanya bermodalkan keberanian, pengalaman, dan alat tangkap seadanya.

Kadang, hasil tangkapannya hanya cukup untuk kebutuhan lauk pauk di rumah. Kalau rezeki, ia jual ke masyarakat setempat. Namun, hasilnya tidak seberapa.

"Kadang Rp 100.000 itu kalau rezeki. Kalau tidak hanya Rp 50.000. Saat tertentu, kita pulang dengan tangan kosong," katanya.

Onan mengatakan, hanya sebagian kecil nelayan di desa itu yang memiliki peralatan tangkap memadai.

Ia berharap, agar pemerintah bisa memberikan bantuan alat tangkap untuk para nelayan.

"Kami tidak berharap diberi bantuan mahal. Pukat kecil saja sudah cukup pak," pintanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com