Selain itu ada kukang jawa (Nycticebus javanicus), primata nokturnal yang pemalu masuk dalam status terancam punah IUCN dan Appendix I di CITES.
Kemudian ada primata surili (Presbytis comata) yang masuk dalam status terancam punah IUCN, dan terakhir ada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang lebih sering dianggap hama oleh petani.
Hanya saja, Deby belum bisa memberikan data populasi dan jumlah kelompok masing-masing primata tersebut. Sebab, untuk menghitung populasi individu dan jumlah kelompok masing-masing jenis primata diperlukan waktu, SDM, dan peralatan yang lumayan mahal.
"Kami masih memerlukan update peralatan untuk bekerja di hutan. Jumlah Ranger kami juga terbatas," kata Deby.
Terkait identifikasi satwa ini, menurut Deby pemerintah perlu memerhatikan satwa-satwa endemik dan terancam punah tersebut. Pasalnya, satwa itu berada di hutan yang statusnya hutan produksi terbatas, bukan kawasan konservasi.
Hasil temuan ini, imbuhnya, sudah dilaporkan juga dalam Workshop Penyusunan Dokumen Peta Konservasi Owa Indonesia pada 7-9 Desember 2021 yang diadakan oleh Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (Perhappi).
Baca juga: Kebun Binatang Jurug Dibenahi, Satwa Tak Lagi Dikurung
"Anggota PERHAPPI sangat senang sekaligus prihatin mendengar paparan kami di Sanggabuana, karena beberapa primata endemik ini berada diluar kawasan konservasi," ucap dia.
Bernard T. Wahyu Wiryanta, fotografer dan peneliti satwa liar yang sudah mendokumentasikan flora-fauna di Sanggabuana sejak tahun 2020 pun sependapat dengan Uce dan Deby.
Menurut Bernard, temuan itu hal yang menggembirakan sekaligus memprihatinkan lantaran berada di luar kawasan konservasi. Menggembirakan karena masih ditemukan banyak satwa langka, namun memprihatinkan karena belum ada upaya pelestarian dan perlindungan dari Pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.