Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Eksplorasi SCF Identifikasi 140 Jenis Burung dan 5 Primata di Pegunungan Sanggabuana

Kompas.com - 16/03/2022, 19:24 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Selain itu ada kukang jawa (Nycticebus javanicus), primata nokturnal yang pemalu masuk dalam status terancam punah IUCN dan Appendix I di CITES.

Kemudian ada primata surili (Presbytis comata) yang masuk dalam status terancam punah IUCN, dan terakhir ada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang lebih sering dianggap hama oleh petani.

Hanya saja, Deby belum bisa memberikan data populasi dan jumlah kelompok masing-masing primata tersebut. Sebab, untuk menghitung populasi individu dan jumlah kelompok masing-masing jenis primata diperlukan waktu, SDM, dan peralatan yang lumayan mahal.

"Kami masih memerlukan update peralatan untuk bekerja di hutan. Jumlah Ranger kami juga terbatas," kata Deby.

Butuh perhatian pemerintah

Terkait identifikasi satwa ini, menurut Deby pemerintah perlu memerhatikan satwa-satwa endemik dan terancam punah tersebut. Pasalnya, satwa itu berada di hutan yang statusnya hutan produksi terbatas, bukan kawasan konservasi.

Hasil temuan ini, imbuhnya, sudah dilaporkan juga dalam Workshop Penyusunan Dokumen Peta Konservasi Owa Indonesia pada 7-9 Desember 2021 yang diadakan oleh Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (Perhappi).

Baca juga: Kebun Binatang Jurug Dibenahi, Satwa Tak Lagi Dikurung

"Anggota PERHAPPI sangat senang sekaligus prihatin mendengar paparan kami di Sanggabuana, karena beberapa primata endemik ini berada diluar kawasan konservasi," ucap dia.

Bernard T. Wahyu Wiryanta, fotografer dan peneliti satwa liar yang sudah mendokumentasikan flora-fauna di Sanggabuana sejak tahun 2020 pun sependapat dengan Uce dan Deby.

Menurut Bernard, temuan itu hal yang menggembirakan sekaligus memprihatinkan lantaran berada di luar kawasan konservasi. Menggembirakan karena masih ditemukan banyak satwa langka, namun memprihatinkan karena belum ada upaya pelestarian dan perlindungan dari Pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' Buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" Buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com