KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo enggan membeberkan asal tanah dan air yang dia bawa dalam acara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Sepaku, Kalimantan Timur.
Dilansir dari Antara, Ganjar hanya memberi petunjuk bahwa dia mengambil air dan tanah dari sejumlah gunung yang merupakan paser bumi atau pusatnya dunia.
Selain itu, sebelum memilih lokasi tersebut, Ganjar mengaku sudah berkonsultasi dengan para sesepuh.
"Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai puser bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya. Ya orang tua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa," ujarnya.
Menurut Ganjar, air dan tanah yang dibawa para gubernur tersebut adalah simbol persatuan dan kesatuan.
"Intinya ada dua hal, pertama secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Saya yakin betul karena Pak Jokowi banyak filosofi, maka beliau meminta berkumpullah seluruh Gubernur membawa tanah dan air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual," jelasnya.
Baca juga: Warga Sambut Kedatangan Presiden Jokowi: Semoga Perpindahan IKN Bawa Kesejahteraan
Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, tanah dan air yang dia bawa berasal dari 27 kabupaten dan kota.
Tanah dari bumi Parahyangan tersebut, kata Ridwan, akan disatukan bersama tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia di lokasi titik nol IKN.
Ridwan pun menjelaskan, air dan tanah itu merupakan simbol bahwa Jabar akan menjadi satu dengan daerah lain dalam bentuk persatuan.
"Ini menyimbolkan, tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dalam tanah Ibu Kota Nusantara," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bertemu Jokowi di Lokasi IKN, Gubernur Kalbar Bawa Air dari Sungai Terpanjang di Indonesia