MAGELANG, KOMPAS.com - Muhammad Fuad Gufron (31), penyandang disabilitas netra, telah mengabdikan diri menjadi guru honorer di Sekolah Luar Biasa (SLB) Ma'arif Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selama tujuh tahun dia mengajar pendidikan seni musik, olahraga, membaca, dan menulis Al Quran braile kepada siswa sesama disabilitas di sekolah tersebut.
Menjadi pendidik memang sudah menjadi panggilan jiwanya.
Ia rela menempuh belasan kilometer dari rumah ke sekolah demi bisa mengajar dan mengais rezeki di sekolah.
Baca juga: Mari Bantu Perjuangan Fuad, Guru Difabel Netra agar Terus Bisa Mendidik Siswa Disabilitas
Namun, saat ini, dia telah mengontrak rumah tidak jauh dari sekolahnya yang bisa ditempuh dengan menyewa ojek.
Fuad sendiri menyadari bahwa gaji sebagai guru honorer yang tidak lebih dari Rp 1 juta per bulan itu belum cukup untuk menghidupi kesehariannya.
Apalagi, saat ini Fuad telah memiliki istri sesama disabilitas netra dan seorang balita.
Di waktu senggangnya, Fuad terkadang menerima order pijat refleksi sebagai tambahan penghasilan.
Dia juga dikenal sebagai penghafal Al Quran (hafiz) dan telah mencetak beberapa hafiz.
Kisahnya pun menyentuh perhatian publik, termasuk dari pembaca Kompas.com yang sukarela menghimpun donasi melalui kitabisa.com.