Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Ganjar Minta Program Desa Kembar Diaktifkan

Kompas.com - 10/03/2022, 16:54 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta program Desa Kembar kembali digiatkan menyusul adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Desa Kembar adalah program yang yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu langkah antisipasi ancaman erupsi Gunung Merapi.

Program ini mengedepankan semangat persaudaraan warga sekitar Merapi membantu warga lain yang berada di kawasan rawan bencana (KRB).

Baca juga: Gunung Merapi Diperkirakan Muntahkan Material 1 Juta Meter Kubik

Salah satu contoh yang sudah ada yakni di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Warga di desa ini sudah menjalin kekerabatan dengan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

“Maka ikuti seluruh perintah yang diberikan oleh pemegang otoritas apakah itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Basarnas, informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), para vulkanolog agar mereka semua bisa menyelamatkan diri,” sebut Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022).

Ganjar menegaskan, terus memantau perkembangan Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi Dianggap Sudah Aman, Warga Klaten yang Mengungsi Kembali ke Rumahnya

Tak hanya Gunung Merapi, kejadian kebencanaan seperti longsor hingga banjir termasuk kondisi gunung berapi lain juga turut dipantau.

"Jadi kesiapsiagaannya terus berjalan. Bahkan kita bekerja sama juga khusus untuk Merapi ini dengan Yogya, sehingga betul-betul area di sekitar Merapi ini bisa kita kelola bersama-sama," ungkapnya.

Ganjar mengatakan tidak ada imbauan khusus bagi warga. Pasalnya, mereka dianggap sudah jauh lebih paham dengan kearifan lokalnya untuk menghadapi erupsi.

"Tinggal refleknya saja yang butuh diingatkan oleh pemerintah. Contoh begitu terjadi kondisi siaga sudah menunjukkan mereka harus kemana dan bagaimana," ucapnya.

Ganjar mengatakan sampai dengan Kamis (10/3/2022) siang, belum ada laporan warga dievakuasi akibat erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam.

Baca juga: Mengenal Candi Sambisari yang Terkubur Material Letusan Gunung Merapi Tahun 1006

Sejak Rabu (9/3/2022) malam hingga Kamis (10/3/2022) dini hari, gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu mengeluarkan beberapa kali awan panas.

Akibat guguran awan panas ini, sejumlah daerah di Kabupaten Magelang turun hujan abu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com