Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Benyamin Kanuk, Kepala Desa di NTT yang Tolak Bantuan Dana Seroja Rp 50 Juta

Kompas.com - 10/03/2022, 12:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Benyamin Kanuk, Kepala Desa Mata Air di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih ingat betul saat namanya tertera jelas sebagai penerima bantuan korban Badai Seroja, Selasa (15/2/2022) lalu.

Nama Benyamin, ada bersama 191 kepala keluarga penerima bantuan bencana seroja.

Bantuan dana segar itu berkisar Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, tergantung jenis kerusakan rumah.

Baca juga: Kasus Stunting di Kabupaten Manggarai NTT Masuk Kategori Merah, Bupati: Itu Kabar Buruk

Benyamin mengetahui informasi itu, saat petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang menyerahkan data nama-nama warga penerima bantuan ke pihak Desa Mata Air.

Benyamin masuk kategori penerima bantuan Rp 50 juta karena kondisi rumahnya rusak berat.

Tercatat, ada 23 kepala keluarga dengan kondisi rumah rusak berat, termasuk Benyamin.

Kemudian, kategori rusak ringan sebanyak 110 kepala keluarga.

Masing-masing menerima Rp 25 juta. Sedangkan kategori rusak ringan sebanyak 58 kepala keluarga dengan jumlah dana bantuan sebesar Rp 10 juta.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Maret 2022

Namun, karena merasa telah mampu memperbaiki rumahnya, Benyamin akhirnya menolak bantuan itu, dengan membuat surat pernyataan di atas materai.

"Saya tidak tega ada warga yang rumahnya rusak berat tapi namanya tidak keluar. Saya berpikir bahwa masih ada orang lain yang membutuhkan," ujar Benyamin kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Anggota Polisi di NTT Dianiaya Sejumlah Pemuda karena Menolak Diajak Pesta Miras

Sebanyak 126.459 rumah warga dan fasilitas umum di Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak akibat Badai Seroja, banjir dan tanah longsor.Sigiranus Marutho Bere/Kompas.com Sebanyak 126.459 rumah warga dan fasilitas umum di Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak akibat Badai Seroja, banjir dan tanah longsor.
Menurut Benyamin, setelah tim dari BPBD Kabupaten menyampaikan bantuan itu, pihaknya bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menggelar rapat bersama.

Mereka membahas bantuan tersebut. Benyamin pun secara terbuka menolak bantuan itu.

Sebab kata dia, masih ada warga lainnya yang berhak menerima bantuan uang Rp 50 juta.

Baca juga: Kekurangan Ruang Kelas, Orangtua Siswa di Sikka NTT Swadaya Bangun Gedung Darurat

Dia pun akhirnya membuat surat pernyataan mengembalikan uang puluhan juta tersebut ke kas negara.

"Saya sudah buat surat pernyataan untuk kembalikan uang Rp 50 juta ke kas negara," kata Benyamin.

Benyamin berharap, apa yang dilakukannya itu bisa diikuti warga lainnya yang menerima bantuan namun sesuai dengan kondisi realita di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com