Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana dari Tenun Cual Khas Bangka Belitung Ditampilkan di Paris

Kompas.com - 09/03/2022, 08:50 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Busana yang dibuat dari tenun cual khas Kepulauan Bangka Belitung ditampilkan di Paris, Paris Fashion Show 2022.

Negeri Serumpun Sebalai tergabung dalam lima provinsi dari Indonesia yang dipercaya untuk menampilkan potensi khas daerah dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs).

Ada pun lima provinsi yang terpilih untuk tampil di Paris Fashion Show 2022 yakni Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk diketahui, Paris Fashion Show didukung oleh Gekrafs dengan tajuk GEKRAFS Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Apa Itu Paris Fashion Week?

Dijelaskan desainer Harry Halim dalam unggahan di Instagram Storiesnya, disebutkan dalam gelaran Paris Fashion Week ada Paris Fashion Week On dan Off Schedule.

"Sebenarnya di Paris Fashion Week sendiri ada OFF dan ON schedule. Event Fashion Division sendiri yang didukung oleh @gekrafs adalah bagian dari #ParisFashion Week OFF schedule yang memberi kesempatan young & bright Indonesian designer untuk memperlihatkan karya mereka di Paris," kata Harry.

Rangkaian peragaan busana yang didukung oleh Gekrafs ini menampilkan karya sejumlah desainer Indonesia di The Westin Paris-Vendome pada 5-6 Maret 2022.

"Kami meminta perajin kain untuk mengirimkan tiga kain terbaiknya untuk dijadikan baju yang akan ditampilkan di Paris Fashion Show 2022. Hasil kurasinya ini benar-benar objektif dari sang desainer, kami di sini mendukung dan memfasilitasinya," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bangka Belitung, Melati Erzaldi di Pangkalpinang, Selasa (8/3/2022).

Kain Cual khas Bangka BelitungIndonesiakaya.com Kain Cual khas Bangka Belitung

Melati menuturkan, kriteria bahan yang akan ditampilkan terlebih dahulu dikoordinasikan dengan desainer sekaligus Sekjen Gekrafs, Yanti Adeni.

"Visi misi kita juga sama untuk memperkenalkan kain Babel di mata dunia. Lalu, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan pengrajin wastra atau kain di Babel untuk melaju ke Paris Fashion Show yang diadakan Gekrafs," ujar Melati.

Kain tenun khas Babel ini melantai di Hotel Westin Paris Vendome, pada Minggu (6/3/2022) dengan mengusung tema Raut Indonesia. Masing-masing dari brand harus menampilkan ciri khas desainernya dengan membawa ciri khas Indonesia.

Seperti latar budaya, kesenian, makanan, atau pun produk batik dan tenun kain.

Desainer Yanti Adeni, asal Belinyu memilih mendesain 10 kain dengan sentuhan batik dan tenun cual untuk dijadikan busana cantik yang dipamerkan di ajang tersebut.

10 batik dan tenun cual Babel yang terpilih yaitu Tenun Destiani, Tenun Ishadi, Tenun Maslina, Tenun Magdalena, Batik Endang Kampung Katak, Batik Bella Sepiak, Batik Umak Tuti, Batik Kelekak Diana, Batik Bepulin, Batik Simpor Emas Hans, dan Batik D'Mahen.

Baca juga: Baju Seting dan Kain Cual, Pakaian Adat Bangka Belitung

Dengan dikenalnya kain Cual Babel di mata fashion dunia, Melati berharap kunjungan ke Bangka Belitung ikut terdongkrak.

Sebab selama gelaran Paris Fashion Week 2022 ada etalase untuk menampilkan berbagai kerajinan khas daerah, khususnya busana yang telah dipamerkan saat run away.

"Ini semua adalah mimpi kita bersama, bahwa produk-produk, tidak hanya wastranya, juga yang lain, untuk penetrasi pasar internasional. Semangat membantu UMKM naik kelas," ujar istri mantan bupati Bangka Tengah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com