Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Tumpukan Sampah di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Viral

Kompas.com - 07/03/2022, 15:44 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebuah foto tumpukan sampah di pos 2 jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting viral di media sosial (medsos).

Foto tersebut diunggah oleh seorang pendaki bernama Famega Syavira Putri melalui akun Twitter pribadinya @cyapila pada Kamis (3/3/2022) sekitar pukul 15.11 WIB.

Pemilik akun Twitter tersebut juga menuliskan keterangan (caption) dalam foto yang dia unggah.

"Halo pendaki, tolong kalau naik gunung bawa kembali sampahmu. Kalau cuma bisa mengotori gunung mendingan diem di rumah aja. Foto: Gunung Merbabu via Suwanting (Pos2) 2 Maret 2022," tulis akun tersebut.

Baca juga: Hipotermia, Pendaki di Gunung Merbabu Sampai Telepon Istri Minta Dievakuasi

Hingga Senin (7/3/2022) siang, postingan foto tumpukan sampah di pos 2 jalur pendakian Gunung Merbabu telah mendapat ratusan komentar, 7.947 retweet dan lebih dari 28.400 like.

Famega pemilik akun @cyapila mengatakan alasan mengunggah foto tersebut dengan tujuan untuk mengingatkan pada pendaki yang lain untuk bersama-sama ikut menjaga kebersihan di gunung.

Dia menjelaskan foto itu diambil ketika dirinya hendak turun dari puncak Gunung Merbabu pada Rabu (2/3/2022). Ia naik ke Gunung Merbabu via Suwanting pada Selasa (1/3/2022).

"Itu foto saya ambil waktu saya turun. Selain yang aku foto masih ada (foto) yang lain tersebar di sekitar situ (jalur pendakian)," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Senin.

Baca juga: 3 Warga Ukraina Mendaki Gunung Merbabu Tanpa Izin, Ini Aturan Pendakian Terkini

Dia mengaku prihatin dengan kondisi sampah di Gunung Merbabu.

Karena itu, dirinya berinisiatif mengabadikan foto tersebut dan mengunggahnya ke akun medsos pribadinya dengan tujuan mengajak para pendaki lain untuk ikut menjaga kebersihan di gunung.

"Saya tidak tahu yang buang siapa. Jadi kaya pengin negur. Jadi pendaki-pendaki yang lain biar memperhatikan kebersihan. Kalau ada sampah ya harus dibawa turun," ucap dia.

 

Famega pun mengajak para pendaki yang naik ke gunung untuk selalu memperhatikan kebersihan.

Jika menemukan ada sampah di gunung supaya diambil dan dibawa turun, sehingga tidak mengotori alam.

Terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti mengatakan, sudah menerima informasi terkait tumpukan sampah di jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting.

Baca juga: Dikira Sampah, 126 KIS dan KIP Dibuang Anak Kepala Dusun di Bali, Videonya Viral

Selain viral masalah sampah, kata Junita di jalur Suwanting juga sempat ada permasalahan terkait dengan booking online.

"Hari Jumat kemarin sudah kita lakukan evaluasi perbaikan. Mudah-mudahan nanti semakin baik," ungkap Junita.

Menurut dia kesadaran membawa sampah kembali turun harus terus diedukasi kepada para pendaki.

Baca juga: Hutan Mangrove Lindungi Kampung Blekok dari Gelombang, tetapi Pohon Sering Mati karena Sampah

"Kita terus imbau kepada pendaki agar selalu menjaga kebersihan sampah. Kita terus edukasi pada pendaki agar membawa sampah kembali turun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com