Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Penuhi Syarat, Sejumlah Komoditas Ekspor dari Lampung Dikembalikan

Kompas.com - 07/03/2022, 09:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah komoditas ekspor asal Lampung dikembalikan dari negara tujuan. Komoditas tersebut dianggap tidak memenuhi persyaratan ekspor dari negara tujuan.

Persyaratan yang tidak dipenuhi antara lain bebas dari hama penyakit dan bebas cemaran kimia.

Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh. Jumadh membenarkan ada sejumlah komoditas hasil pertanian dikembalikan oleh negara tujuan ekspor pada tahun 2021 kemarin.

"Tahun 2021 ada beberapa produk pertanian kita yang sempat dikembalikan oleh negara tujuan," kata Jumadh dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Khofifah Berharap Kendang Jimbe Blitar Dapatkan Pasar Ekspor Baru pada Rangkaian Pertemuan G20

Menurut Jumadh, berdasarkan notifikasi yang diterima, komoditas pertanian itu dikembalikan begitu sampai di negara tujuan.

"Ternyata saat sampai di negara tujuan, produk tersebut tidak memenuhi persyaratan, sehingga harus dipulangkan. Namun itu tidak banyak," kata Jumadh.

Jumadh menerangkan, persyaratan yang tidak dipenuhi antara lain bebas dari hama penyakit serta bebas cemaran kimia.

"Jika produk pertanian yang dikirim tidak memenuhi standar atau persyaratan dari negara tujuan, maka produk pertanian ini akan dikembalikan lagi ke daerah asal atau dalam hal ini Provinsi Lampung," kata Jumadh.

Terlepas dari pengembalian komoditas ini, Jumadh menuturkan, nilai ekspor pertanian asal Lampung meningkat sebanyak 36,61 persen pada 2021 atau Rp 3.762 triliun dibanding 2020.

Hal itu berdasar data Indonesia Quarantine Full Automation System (Iqfast).

"Tujuan ekspor dari Lampung antara lain China, Jepang, Inggris, dan Amerika," kata Jumadh.

Baca juga: Presiden Jokowi Lepas Ekspor Mobil Pertama ke Australia

Menurut Jumadh, komoditas ekspor unggulan dari Lampung adalah kopi, tapioka, nanas, dan lada.

"Kedepannya Karantina Pertanian Lampung akan melakukan pendampingan untuk produk nanas agar dapat menembus pasar China," kata Jumadh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com