Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tanggap Darurat Bencana Tanah Bergerak, BPBD Sukabumi Tunggu Kajian PVMBG

Kompas.com - 06/03/2022, 17:30 WIB
Budiyanto ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, belum menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) tanah bergerak di Kecamatan Palabuhanratu.

Bencana yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi ini mulai diketahui pada Maret 2021.

Pengajuan permohonan pengkajian ulang kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)-Badan Geologi sudah dilayangkan.

"Masih nunggu hasil kajian ulang dari PVMBG," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

"Kami sudah berkomunikasi, mudah-mudahan dalam waktu secepatnya sudah bisa ke lapangan," sambung mantan Camat Cicurug.

Baca juga: Bertambah, Rumah Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Capai 60 Unit

Menurut Wawan, meski belum ada penetapan status tanggap darurat bencana (TDB), penanganan sudah dilaksanakan.

"Di lokasi sudah membuat Posko Darurat mengingat situasi kondisi di wilayah," ujar dia.

Tanggap darurat sepekan ke depan

Sementara itu, Camat Palabuhanratu Ali Iskandar mengatakan BPBD sudah menetapkan tanggap darurat sepekan ke depan.

Pemilik rumah menunjukkan retakan pada dinding yang rusak akibat bencana gerakan tanah di Kampung Nyalindung, Des Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Pemilik rumah menunjukkan retakan pada dinding yang rusak akibat bencana gerakan tanah di Kampung Nyalindung, Des Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022).
Selama sepekan, Ali bertugas mengevakuasi dan memastikan tak ada lagi warga terancam bencana tanah bergerak itu. Ia juga bertugas membuat suasana tenang.

"Di sisi lain, seminggu yang akan datang akan dievaluasi," kata Ali di lokasi bencana gerakan tanah Kampung Nyalindung, Minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com