Salin Artikel

Soal Tanggap Darurat Bencana Tanah Bergerak, BPBD Sukabumi Tunggu Kajian PVMBG

Bencana yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi ini mulai diketahui pada Maret 2021.

Pengajuan permohonan pengkajian ulang kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)-Badan Geologi sudah dilayangkan.

"Masih nunggu hasil kajian ulang dari PVMBG," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

"Kami sudah berkomunikasi, mudah-mudahan dalam waktu secepatnya sudah bisa ke lapangan," sambung mantan Camat Cicurug.

Menurut Wawan, meski belum ada penetapan status tanggap darurat bencana (TDB), penanganan sudah dilaksanakan.

"Di lokasi sudah membuat Posko Darurat mengingat situasi kondisi di wilayah," ujar dia.

Tanggap darurat sepekan ke depan

Sementara itu, Camat Palabuhanratu Ali Iskandar mengatakan BPBD sudah menetapkan tanggap darurat sepekan ke depan.

"Di sisi lain, seminggu yang akan datang akan dievaluasi," kata Ali di lokasi bencana gerakan tanah Kampung Nyalindung, Minggu.

Ali mengaku sudah mendirikan posko tanggap darurat di lokasi. Lalu, terdapat dapur umum yang menyediakan makanan bagi warga terdampak untuk tiga kali sehari.

Dapur umum itu membuat 200 bungkus makanan untuk setiap waktu makan.

"Juga mendirikan tenda-tenda bagi warga, bila curah hujan semakin meningkat bisa langsung di evakuasi," tutur Ali.

Bencana geologi telah merusak puluhan rumah dan ruas jalan nasional di Kampung Nyalindung di dua desa perbatasan yakni Desa Pasirsuren dan Tonjong.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/06/173017778/soal-tanggap-darurat-bencana-tanah-bergerak-bpbd-sukabumi-tunggu-kajian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke