Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Bencana Tanah Bergerak Lebak Masih Bertahan di Pengungsian, Pemkab Tawarkan Dana Bantuan

Kompas.com - 04/03/2022, 22:59 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Fenomena tanah bergerak di Kabupaten Lebak terus terjadi. Akibatnya puluhan rumah rusak dan sebagian di antaranya roboh.

Fenomena tersebut terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Tanah bergerak terjadi sejak pertengahan Februari yang menyebabkan sebagian besar warga mengungsi.

Baca juga: Tanah Bergerak Terjadi Lagi di Lebak, Puluhan Rumah Rusak

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, hingga saat ini total 43 rumah rusak, meningkat dari minggu lalu berjumlah 38 unit.

Dari jumlah tersebut, enam rumah di antaranya roboh sementara lainnya berkategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.

Namun mayoritas rumah tidak bisa ditempati lagi.

Baca juga: Tanah Bergerak Sepanjang 500 Meter di Lebak Banten, 2 Rumah Warga Ambles

Selain rumah warga, tanah bergerak juga merusak masjid, sekolah hingga akses jalan ke kampung Cihuni.

Mereka yang terdampak tanah bergerak ini, kini mengungsi di tenda-tenda darurat yang dibangun pemerintah di lapangan dekat kantor desa.

Salah satu pengungsi, Nurhayati, mengatakan dirinya sudah tinggal satu minggu terakhir di tenda darurat.

Fenomena tanah bergerak di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terus terjadi. Akibatnya puluhan rumah rusak dan sebagian di antaranya roboh.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Fenomena tanah bergerak di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terus terjadi. Akibatnya puluhan rumah rusak dan sebagian di antaranya roboh.

Dia dan dua anaknya harus berbagi tempat tidur, makanan dan MCK dengan lebih dari 100 warga lainnya di pengungsian.

"Kalau malam tidur di sini, siang pergi ke kebun, sekalian nengokin rumah, kalau tidur di rumah tidak berani, setiap saat pasti ada pergerakan tanah susulan, takut ambruk," kata Nurhayati ditemui di pengungsian, Jumat (4/3/2022).

Nurhayati mengatakan tidak ada pilihan tempat tinggal lain selain di tenda darurat, kerabat dan tetangga dekat dia juga mengalami nasib serupa harus tinggal di pengungsian.

Dia berharap, pemerintah segera merelokasi warga ke tempat hunian baru yang lebih aman.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan Badan Geologi untuk rumah-rumah yang terdampak tanah bergerak.

Fenomena tanah bergerak di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terus terjadi. Akibatnya puluhan rumah rusak dan sebagian di antaranya roboh.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Fenomena tanah bergerak di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terus terjadi. Akibatnya puluhan rumah rusak dan sebagian di antaranya roboh.

Hasil pengecekan tersebut, kata dia, akan dijadikan landasan untuk merelokasi warga yang nantinya akan diajukan ke pemerintah provinsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com