Kebakaran itu diduga disebabkan flash di inlet pipa finfan cooler Hydrocracker B di RU V. Api berhasil dipadamkan sekitar 11.00 Wita.
Terkait dengan adanya kejadian beruntun kilang terbakar tersebut, Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, ada indikasi bahwa ada pihak-pihak yang sengaja menghalangi pembangunan kilang minyak.
"Ya tujuannya agar impor BBM semakin membekak, kemudian mereka berburu rente," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (5/3/2022) siang.
Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Terbakar, Ini Faktanya
Dengan terjadinya kebakaran di kilang Balikpapan, Fahmy pun dengan tegas mengatakan semakin kuat adanya indikasi tersebut.
Untuk menghilangkan tudingan adanya unsur kesengajaan, kata Fahmy, ia pun meminta Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membentuk tim.
"Ahok harus membuktikan bahwa yang terjadi bukan unsur kecelakaan atau adanya unsur kesengajaan. Kalau memang ada unsur kesengajaan yang dilakukan mafia migas, maka harus ada upaya sistematis untuk menyingkirkan mafia migas tersebut," tegasnya.
"Inilah kesempatan Ahok untuk membuktikan apakah kebakaran yang beruntun tersebut apakah ulah dari mafia migas atau bukan," lanjutnya.
Baca juga: Pertamina Investigasi Kebakaran di Kilang Minyak Balikpapan