KOMPAS.com - Tembang Sinom adalah tembang yang menggambarkan kondisi manusia dari masa anak-anak sampai remaja yang penuh angan-angan atau harapan.
Tembang adalah puisi tradisional Jawa.
"Sinom" memiliki arti yang bervariasi. Selain berarti masa remaja, "sinom" juga berarti "sinoman" yang dapat dimaknai sebagai perkumpulan anak muda yang tengah membantu orang yang memiliki hajat.
Tembang Sinom banyak mengkaitkan dengan kehidupan remaja.
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, sebagian besar orang dalam masa ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba hal baru dengan gejolak emosi yang dinamis.
Tembang sinom sebagai sarana memberikan nasehat untuk pada remaja supaya mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.
Baca juga: Tembang Macapat: Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Makna
Umumnya, tembang Sinom digunakan saat acara perpisahan sekolah hingga acara yang mengajarkan tentang kesabaran.
Setiap tembang macapat memiliki watak yang berbeda, sehingga setiap tembang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Tembang Sinom memiliki watak ketulusan, kesabaran, serta keramahan dalam menyampaikan nasehat kepada seseorang.
Tembang ini juga berwatak bijaksana, sehingga tembang mampu membangun suasana semangat.
Setiap tembang juga memiliki paugeran sendiri yang harus ditaati pembuatnya.
Baca juga: Lirik Lagu Bapak Pucung, Salah Satu Contoh Tembang Macapat Pocung
Paugeran terdiri dari guru gatra (jumlah baris), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (vokal).
1. Guru Gatra
Tembang Sinom memiliki sembilan guru gatra, artinya setiap satu bait pada tembang Sinom terdiri dari sembilan baris atau larik.
2. Guru Wilangan