Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, Pengungsi Korban Gempa di Pasaman Sumbar Cemas Tenda Terbang

Kompas.com - 01/03/2022, 12:46 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PASAMAN, KOMPAS.com - Hujan deras dan angin kencang pada Senin (28/2/2022) membuat pengungsi korban gempa bumi di kawasan Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) cemas.

Pasalnya, hujan deras dan angin kencang itu terus mengguyur kawasan Pasaman sejak sore hingga malam hari.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (28/2/2022) malam pukul 20.00 WIB, tenda pengungsian sudah ditata rapi di lapangan bola belakang Kantor Camat Tigo Nagari.

Baca juga: Setelah Diguncang Gempa, Nagari Kajai Pasaman Barat Dihantam Longsor, 4 Relawan Sempat Terjebak

Dua hari sebelumnya, ratusan warga hanya menggunakan tenda terpal di depan kantor camat. Kebanyakan tenda yang didirikan hanya berupa atap terpal, tak berdinding.

Kini, pemerintah setempat telah mendirikan tenda yang lebih layak dan nyaman bagi para pengungsi.

Pengungsi mengaku cemas saat turun hujan deras disertai angin kencang.

"Kalau tendanya kayak kemarin (hanya tenda terpal), habis kami semua kehujanan," ucap Jasnir (49) salah satu pengungsi yang ditemui Kompas.com, Senin malam.

Pria ini mengaku cemas tendanya bisa terbang karena angin dan air hujan masuk menggenangi tenda.

Pasalnya, dia dan belasan pengungsi lain tidur di atas tanah beralaskan terpal dan tikar.

Selain itu, tenda pengungsian belum dipasang lampu untuk penerangan. Saat ini para penyintas gempa Pasaman hanya memanfaatkan penerangan dari cahaya senter handphone.

Di dalam tenda itu, Jasnir tinggal bersama warga yang masih ada hubungan keluarga. Mereka berasal dari kampung Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari. Rumah mereka rusak berat akibat gempa bumi.

Terhitung sudah tiga hari tiga malam warga mengungsi di posko pengungsian. Para pengungsi mengeluhkan tidak ada kasur, sementara di dalam tenda itu banyak anak-anak.

"Kondisi kami seperti ini lah, tak ada kasur dan penerangan," imbuh Safar (30) pengungsi lainnya.

Warga berharap, pemerintah segera membantu memperbaiki rumah mereka agar bisa kembali ke kampungnya.

Kondisi jalan yang terdampak longsor di Nagari Kajai, Pasaman Barat, Selasa (1/3/2022)Foto: Kominfo Pasaman Barat Kondisi jalan yang terdampak longsor di Nagari Kajai, Pasaman Barat, Selasa (1/3/2022)

"Rumah kami kondisinya rusak parah, tak bisa lagi dihuni. Sekarang ini belum ada arahan dari pemerintah untuk pergi memperbaiki rumah, jadi kami ikut aturan dulu. Kami memang berharap dibantu perbaiki rumah. Dan kami juga berdoa tak ada lagi bencana susulan," kata Jasnir.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pasaman, Mara Ondak Harahap mengatakan bahwa warga yang mengungsi saat ini sebanyak 7.539 jiwa.

"Warga yang mengungsi di Kecamatan Tigo Nagari, yang tercatat dan didata sampai saat ini sebanyak 7.539 jiwa," sebut Mara saat diwawancarai Kompas.com, Senin malam.

Dari jumlah tersebut, sebut Mara, terdapat 189 lokasi tempat warga mengungsi. Selain posko pengungsian yang didirikan pemerintah, warga juga mendirikan tenda darurat.

Pemerintah telah mendistribusikan makanan, air bersih, pakaian, selimut dan perlengkapan lainnya. Termasuk terpal untuk warga yang mengungsi di depan rumahnya.

"Kita saat ini bagaimana memeberikan rasa aman kepada masyarakat. Mulai dari pendirian posko pengungsian hingga penyaluran bantuan," ujar Mara.

Mara mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya melakukan penanganan bencana dengan kemampuan yang ada.

Baca juga: Polda Sumbar Pastikan Situasi di Wilayah Terdampak Gempa Pasaman Aman dan Kondusif

"Kewajiban kami melayani masyarakat dengan segala kemampuan yang ada. Kalau ada kekurangan kami memohon maaf. Karena dalam penanganan bencana ini kita harus bersama-sama dan saling bahu membahu. Kami (pemerintah) tak bisa bekerja sendiri, jadi bencana alam ini mari kita tangani bersama," kata Mara.

Seperti diketahui, bencana gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumbar, Jumat (25/2/2022).

Gempa pertama terjadi jam 8.30 WIB, dengan kekuatan M 5,2 magnitudo. Lalu, gempa kedua terjadi empat menit kemudian pada pukul 8.39 WIB dengan kekuatan M 6,1.

Akibat gempa bumi ini, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga mengungsi. Gempa bumi itu memicu longsornya Gunung Pasaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com