Branch Manager PT Salim Ivomas Pratama, Cin Hok mengucapkan terima kasih kepada Polri dan TNI dalam membantu pendistribusian minyak goreng kepada masyarakat.
Pihaknya berkomitmen untuk terus mendistribusikan minyak goreng melalui distributor kepada masyarakat dengan harapan kebutuhan pangan yang selama ini terjadi distorsi, dapat terpenuhi. Dia berharap perusahaan lain juga bisa menjalankannya.
"Distribusi kita di Sumatera minus Lampung," katanya.
Dijelaskannya, produksi satu bulan (biasanya) sebanyak 550.000 karton namun yang ada (saat kedatangan tim Satgas Pangan) hanya 94.000 kotak. Seharusnya, ada stok minimum sekitar 200.000 kotak.
"Jadi perusahaan ini menyalurkan dan yang kita lihat sekarang sudah kosong. Jadi enggak ada stok minimum saya dan ini juga kita mulai produksi untuk mendukung kelancaran distribusi masyarakat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, berkaitan dengan temuan 1,1 juta kg minyak goreng dalam kemasan pada Kamis (17/2/2022), polisi melakukan pendalaman terhadap temuan itu dengan memeriksa 18 pabrik minyak goreng mulai dari pembukuan, bahan baku, produksi, hingga pendistribusian.
Hasilnya, proses pendistribusian minyak goreng berlangsung dengan baik.
Panca menegaskan pihaknya tidak menemukan adanya dugaan penimbunan minyak goreng.
"Diketahui kemudian, perusahaan ini ini mendistribusikan sebanyak 94.000 karton per bulan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2015 pasal 11, bahwa yang disebut dengan penimbunan itu apabila itu dilakukan melebihi 3 kali besaran distribusi yang seharusnya rata-rata per bulan.
"Dari 94.000 dikali 3 itu kurang lebih ada 270.000 sementara yang kita temukan 92.000. Artinya dari aturan tersebut kita tidak menemukan ada dugaan penimbunan sebagaimana yang beredar di masyarakat di berita-berita," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.