Kapolres mengatakan petugas sudah meminta keterangan suami RH.
Dari penjelasan sang suami, RH sempat menghubunginya pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Saat itu sempat ada perdebatan antara RH dan sang suami.
"Setelah kita melakukan komunikasi, memang benar ada komunikasi pada jam tujuh, hasil percakapan berdasarkan keterangan suami, korban bertanya apakah dia tidak mau pulang, lalu suaminya menjawab silahkan datang ke Sowi bawa anak-anak, kalau saya tidak mau pulang," tutur Kapolres, Rabu (23/2/2022).
Melalui ponsel, RH juga meminta kepada suaminya untuk menjadi saksi dan menandatangani pengajuan kredit yang dilakukan oleh RH.
Baca juga: Anak Panti Asuhan Usia 10 Tahun di Batam Diduga Gantung Diri, Polisi Selidiki
"Sang suami mengatakan akan tanda tangan namun untuk pulang ke rumah, dia tidak mau" kata Kapolres.
Melalui percakapan di ponsel, RH sempat mengancam suaminya.
"Kalau tidak pulang, saya akan membunuh anak-anakmu dan saya gantung diri, lalu percakapan di handphone dimatikan," kata Kapolres
Sementara itu sang suami bercerita jika dan istrinya kerap bertengkar. Selain itu RH juga sering mengatakan berulang-ulang untuk bunuh diri.
"Kalau dia telpon untuk bunuh diri itu sudah berulang-ulang, bahkan sejak dari Ternate pun dia sering melakukan hal itu, jadi saya anggap itu biasa saja karna sudah berulang-ulang. Saat dia telepon ancam bunuh diri saya anggap itu humor," kata sang suami.
Baca juga: Guru Besar Universitas Udayana Ditemukan Tewas Gantung Diri
Saat konferens pers yang dihadiri suami dan anak sulung RH serta Kepala Suku Maluku Utara, Kapolres menyatakan kasus kematian RH dan dua anaknya ditutup sementara.
"Kasus ini kita tutup sementara, tapi kalau tidak menutup kemungkinan ada barang bukti baru atau saksi baru akan kita ungkap lagi," kata dia.
"Patut diduga ibunya saat itu keluar dari rumah bersama kedua anaknya maka patut diduga sang ibu menenggelamkan kedua anaknya, lalu dia menghilangkan nyawanya dengan gantung diri," tambahnya.
Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas Gantung Diri, Polisi: Korban Sering Halusinasi Saat Tidur...
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mohamad Adlu Raharusun | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.