Raden Mas Said merupakan panglima pertempuran yang mumpuni, selama hidupnya ia telah melakukan kurang lebih 250 pertempuran.
Suatu ketika, Raden Mas Said berhasil dibujuk berunding dengan Sunan Pakubuwono III, Sultan Hamangkubuwono I, dan pihak Kompeni Belanda.
Dalam perundingan tersebut mereka sepakat mengangkat Raden Mas Said menjadi Adipati Miji yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I.
Dalam perjanjian Salatiga, wilayah Raden Mas Said meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian timur), Hanggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul.
2. Daerah Strategis
Wonogiri memiliki luas kurang lebih 182.236,02 hektar atau 5,52 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Wisata Soko Langit, Infinity Pool di Wonogiri Tutup Sementara
Wonogiri diampit oleh Provisni Jawa Timur dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga wilayah ini memungkinkan berinteraksi dengan kedua wilayah tersebut.
Wonogiri berjarak 32 km di sebelah selatan Kota Solo.
Adapun, batas wilayah Wonogiri adalah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Pacitan (Jawa timur).
Di sebelah selatan, Wonogiri berbatasan dengan Samudera Indonesia, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo.
3 Kecamatan di Kabupaten Wonogiri
Wonogiri terdiri dari 25 kecamatan, dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Wonogiri dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Paranggupito.
Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri berdasarkan Sensus Penduduk BPS 2020 adalah 1.043 juta jiwa.
4. Tari Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng merupakan ikon atraksi budaya dan pariwisata di Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Rute dan Harga Tiket Masuk Museum Sewu Rai di Wonogiri