Bahkan, ia pernah berucap kalau pekerjaan di sawah hanya cocok untuk ibunya yang sudah keriput dan jelek.
Baca juga: Legenda Kebo Iwa dan Asal-usul Danau Batur
Meskipun tidak pernah dibantu anaknya, sang ibu tetap rajin untuk berangkat kerja di sawah dan ladang.
Setiap ibunya selesai kerja, Darmi selalu menghampiri ibunya untuk meminta uang hasil kerja ibunya guna memenuhi keinginannya.
Meskipun kesal dengan permintaan anaknya, sang ibu selalu memberikan uang hasil kerja demi menyenangkan hati anaknya.
Suatu ketika, ibu mengajak putri semata wayangnya itu untuk menuruni bukit menuju desa yang digunakan untuk belanja penduduknya.
Desa tersebut terletak sangat jauh dari rumahnya. Sehingga untuk menuju desa tersebut, ibu dan Darmi harus berjalan kaki dengan menempuh jarak yang sangat jauh dan melelahkan.
Seperti biasa, Darmi berjalan dengan pakaian yang sangat mewah dan riasan cantik.
Tujuannya untuk menarik perhatian setiap orang yang melihatnya. Gadis itu ingin menjadi pusat perhatian dan dikagumi setiap orang.
Baca juga: Asal-usul Selat Sunda dan Legenda Prabu Rakata Membelah Bumi
Sedangkan ibunya yang sudah tua dengan tampilan yang jauh berbeda dari putrinya. Dengan membawa keranjang belanjaan, sang ibu tampil dengan dekil dan kucel.
Walaupun, mereka berjalan berdampingan tidak ada yang mengetahui bahwa mereka adalah ibu dan anak.
Sesampainya di desa yang dituju, semua orang tidak henti memandang Darmi, bahkan para pemuda juga dibuat terpesona dengan kecantikan gadis tersebut.
Sampai, ada pemuda yang menghampir Darmi. Ia bertanya tentang perempuan berpenampilan dekil yang berjalan bersamanya.
Namun dengan sombong, Darmi mengatakan bahwa perempuan itu bukan ibunya malah ia menjawab bahwa perempuan tersebut adalah pembantunya.
Bagai disambar petir, sang ibu terluka hatinya, namun ia masih menahan diri dari segala luka yang diberikan anaknya.
Kejadian serupa berlanjut, saat Darmi berjalan pulang bersama ibunya. Tiba-tiba, ada pemuda yang yang menggodanya dan menanyakan perempuan yang berjalan di belakangnya adalah ibunya.
Baca juga: Legenda Pesut Mahakam: Perwujudan Kakak Beradik yang Menceburkan Diri ke Sungai