Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Penghasil Gaharu di Indonesia, Kayu Termahal di Dunia yang Mulai Langka

Kompas.com - 19/02/2022, 16:35 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gaharu disebut sebagai jenis kayu termahal di dunia dan dikenal dengan aromanya.

Melansir laman dishutbun.jogjaprov.go.id, gaharu mengandung resin aromatik berupa gumpalan coklat muda hingga coklat kehitaman yang terbentuk pada lapisan dalam dari kayu tertentu.

Baca juga: Gaharu, Wewangian Para Raja, dan Jalur Perdagangan Samudera Pasai

Potensi produksi gaharu yang ada di Indonesia berasal dari jenis pohon Aquilaria malaccensis, A. filarial, A. birta, A. agalloccha Roxb, A. macrophyllum, Aetoxylon sympetalum, Gonystylus bancanus, G. macrophyllus, Enkleia malacensis, Wikstroemia androsaemifolia, W. tenuriamis, Gyrinops cumingiana, Dalbergia parvifolia, dan Excoecaria
agalloch).

Baca juga: Cerita Katarina Wisuda di Hutan Gaharu, Wakil Bupati Sampai Memohon Jaringan Internet ke Presiden

Dari ragam jenis pohon yang berpotensi sebagai penghasil gaharu, hanya Aquilaria malaccensis yang dinilai berkualitas terbaik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibanding dengan pohon lainnya.

Baca juga: Mengapa Parfum Gaharu dari Jepang Ini Berharga Rp 14 Juta?

Daerah Penghasil Gaharu di Indonesia

Indonesia telah sejak lama dikenal dunia sebagai penghasil gaharu terbesar di dunia.

Namun lemahnya fungsi budidaya membuat pemerintah memberlakukan pembatasan kuota pengambilan.

Melansir laman dpr.go.id, Asosiasi Gaharu Indonesia (ASGARIN) mengungkap bahwa daerah penghasil gaharu sesuai dengan pembagian terhadap Kuota Pengambilan Tumbuhan Alam dan

Penangkapan Satwa Liar yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI cq Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem ( KSDAE ) antara lain :

1. Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan sebagai daerah pengambilan Aquilaria Malaccensis.

2. Pulau Papua,Papua Barat, sebagian Wilayah Maluku dan Wilayah Sulawesi sebagai daerah pengambilan Aquilaria Filaria.

3. Pulau NTT,NTB sebagian Wilayah Maluku dan Wilayah Sulawesi sebagai wilayah pengambilan Gyrinops Spp.

Namun setelah menurunnya produksi gaharu di tahun 2000, beberapa daerah mulai membudidayakan tanaman ini seperti yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Merangin, Jambi dan Batang, Jawa Tengah.

Manfaat Gaharu

Gaharu dijual dalam bentuk abuk, kemedangan, dan gubal dengan harga mencapai miliaran rupiah per kilogram untuk kualitas terbaik.

Untuk menghasilkan kayu gaharu dengan kualitas terbaik membutuhkan waktu cukup lama, bahkan bisa mencapai ribuan tahun.

Hal ini membuat kayu gaharu sangat sulit untuk ditemukan, terlebih upaya budidayanya juga belum banyak dilakukan oleh para petani.

Manfaat kayu gaharu yang membuat nilai ekonomisnya bisa begitu tinggi antara lain:

1. Bahan baku obat-obatan
2. Aromaterapi
3. Bahan baku parfum
4. Bahan baku kosmetik
4. Perlengkapan ritual keagamaan (dupa, tasbih, patung)

Sumber:
dpr.go.id 
dishutbun.jogjaprov.go.id 
tribunnewswiki.com 
money.kompas.com 
antaranews.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com