Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda NTT Sebut Pengelolaan Limbah Medis Sejumlah RS di Kupang Belum Maksimal

Kompas.com - 16/02/2022, 10:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat dari Sub Direktorat IV Tindak Pidana Tertentu Ditreskrimsus Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis di sejumlah rumah sakit di Kota Kupang.

Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT Kompol Theodorus Priyo Santosa mengatakan, pengawasan itu dilakukan mulai 7-13 Februari 2022.

Baca juga: Limbah Medis Menumpuk di Dekat SLB Negeri 2 Mataram hingga Tercium Bau Menyengat, Polisi Turun Tangan

“Kami lakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis, dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19, virus demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit lainnya di rumah sakit wilayah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Santosa di Kupang, Rabu (16/2/2022).

Santosa menyebut, polisi langsung mengecek tempat penyimpanan sementara limbah medis di rumah sakit.

“Kami temukan terdapat pengelolaan limbah medis yang belum maksimal," ungkapnya.

Dia memerinci, jumlah limbah medis infeksius yang dihasilkan Rumah Sakit Umum Siloam sekitar 100 kilogram sehari.

Sementara di Rumah Sakit Dedari Kupang sebanyak 31 kilogram limbah infeksius dalam sehari.

Rumah Sakit Boromeus Kupang menghasilkan 10-11 kilogram limbah per hari. Rumah sakit ini memiliki incinerator.

Rumah Sakit Umum WZ Johannes sekitar lima kilogram limbah infeksius sehari. Rumah Sakit Leona Kupang sekitar 50 kilogram limbah infeksius per hari.

Rumah Sakit Jiwa Naimata sekitar lima kilogram limbah infeksius sehari. Sedangkan Rumah Sakit Mamami menghasilkan tujuh sampai delapan kilogram limbah infeksius sehari.

Baca juga: Limbah Medis Berserakan di Selokan, Polisi Periksa 4 Saksi

Terkahir, Rumah Sakit SK Lerik Kota Kupang yang memiliki incinerator, menghasilkan 50-60 limbah medis infeksius per hari.

“Pengelolaan limbah medis di rumah sakit wilayah Kota Kupang belum maksimal karena hanya terdapat dua jasa transportir dan satu incinerator yang beroperasi saat ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com