“Saya dari Lombok Tengah Pak, tepatnya di Jabar,” jawab Jumatri.
TGB pun kembali bertanya. “Jabar di mana maksudnya, Pak?,” tanya TGB.
“Janapria barat, Pak,” jawab Jumatri disambut senyum TGB dan rombongan.
“Dulu ada Tuan Guru Athar, tapi sudah wafat,” kata TGB.
Jumatri tiba-tiba diam, ia sedikit terlihat termenung.
“Kenal Pak, sebentar dulu, ini Pak Gubernur ya?,” tanya Jumatri yang mulai menyadari sosok TGB.
TGB hanya diam dan terlihat tersenyum sambil menatap petugas Brimob.
Baca juga: Penjelasan ITDC Terkait Klaim Warga soal Sengketa Lahan di Sirkuit Mandalika
Jumantri kemudian mencium tangan TGB.
Dia juga membuka helm dan menaruh tangan TGB ke kepalanya.
“Ya Allah, ampun tuan guru. Saya tidak tanda, tiang sering ikut pengajian tuan guru, maafkan tiang tuan guru,” ujar Jumatri kepada TGB.
TGB justru mengapresiasi Jumantri yang melaksanakan tugas Brimob dengan profesional.
“Tidak apa-apa, itu namanya profesional, saya salut atas ketegasan Bapak,” ungkap TGB sambil memegang pundak Jumatri.
Baca juga: Cerita Putri Mandalika dari Kerajaan Lombok dan Tradisi Bau Nyale
TGB kembali meyakinkan bahwa tindakan Jumatri sudah benar karena sedang mengamban amanah.
TGB kemudian merangkul Jumatri kemudian berjalan meninggalkan lokasi.
Sesekali TGB tampak menanyakan keamanan Sirkuit Mandalika kepada sang brimob.
Sementara Jumantri tak henti-hentinya minta maaf.
“Sudah lama saya tidak bertemu TGB, kerinduan saya sangat terobati,” kata Jumatri.
Baca juga: MotoGP Indonesia 2022, ITDC Siap Benahi dan Sempurnakan Sirkuit Mandalika